Tawaran Final Buat Hamas, Israel Batal Kirim Delegasi ke Perundingan Gencatan Senjata di Kairo
Israel memutuskan untuk tidak mengirimkan delegasi mereka pergi ke Kairo untuk menyelesaikan negosiasi gencatan senjata dengan Hamas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Blinken menegaskan: “Hamas mempunyai proposal yang sangat murah hati.”
Invasi Rafah Jika Hamas Tolak Kesepakatan
Sementara media Israel, Walla, melaporkan pejabat senior Israel menjelaskan kepada mediator Mesir bahwa Israel siap memberikan satu kesempatan terakhir untuk mencapai kesepakatan pertukaran.
Namun, jika tidak ada kemajuan, maka Israel akan melancarkan operasi di Rafah.
Media Amerika Serikat (AS), Axios, mengutip para pejabat Israel yang mengatakan mereka memberitahu Mesir untuk memberikan kesempatan terakhir kepada Hamas.
"Israel siap memberikan satu kesempatan terakhir untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan para tahanan, sebelum melanjutkan invasi ke kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan," lapor Axios, Sabtu.
“Israel memberi tahu Mesir bahwa mereka serius dalam persiapan melancarkan operasi di Rafah, dan tidak akan membiarkan Hamas melambat,” lanjutnya.
Sementara itu, sekutu dekat Israel, AS, yakin ada upaya baru dari Qatar dan Mesir untuk mencapai kesepakatan antara Hamas dan Israel.
Baca juga: Didesak 18 Negara, Hamas: Suruh Israel Berhenti Perang, Baru Sandera Bisa Dibebaskan
"Ada momentum baru dalam pembicaraan mengenai pelaksanaan kesepakatan pertukaran tahanan," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kemarin.
Ia tidak menyebutkan alasan optimismenya terhadap hal itu namun yakin Qatar dan Mesir sedang melakukan yang terbaik.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras untuk melakukan serangan besar-besaran ke Rafah di Jalur Gaza selatan yang dianggap sebagai benteng terakhir Hamas.
Rencana itu tertunda selama perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Sekutu Israel, AS, dan banyak negara mengecam rencana Israel karena khawatir invasi itu akan memperburuk situasi serta berpotensi meningkatkan korban jiwa, di mana terdapat 1,5 juta warga Palestina yang mengungsi ke Rafah.
Jumlah Korban
Dalam kesepakatan sebelumnya, Hamas dan Israel menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.