Indonesia dan Israel Tak Ada Hubungan Diplomatik tapi Sejak 2018, Spyware Israel Aktif di Indonesia
Indonesia dan Israel tidak ada hubungan diplomatik namun sebuah laporan mengejutkan menyebutkan Indonesia jalin hubungan keamanan siber dengan Israel.
Editor: Muhammad Barir
Indonesia dan Israel Tak Ada Hubungan Diplomatik, tapi Sejak 2018, Spyware Israel Aktif di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM- Indonesia dan Israel tidak ada hubungan diplomatik namun sebuah laporan mengejutkan dilaporkan oleh The Cradle yang menyebutkan Indonesia menjalin hubungan keamanan siber dengan Israel yang dimulai sejak 2018.
Investigasi baru yang salah satunya dilakukan oleh Amnesty Tech mengungkapkan bahwa teknologi spyware dari beberapa perusahaan Israel aktif di Indonesia.
Beberapa perusahaan Israel telah memberi Indonesia teknologi pengawasan dan perangkat lunak spyware yang canggih, menurut penyelidikan bersama yang dirilis pada tanggal 2 April oleh Amnesty International dan surat kabar Israel Haaretz.
“Hubungan yang rumit antara badan dan lembaga resmi di Indonesia dan perusahaan Israel seperti NSO, Candiru, Wintego, dan Intellexa” dimulai setidaknya pada tahun 2018, tulis Haaretz.
Investigasi didasarkan pada catatan perdagangan, data pengiriman, dan pemindaian internet.
Pihak berwenang di Singapura menemukan pada tahun 2020 bahwa perusahaan-perusahaan Israel, di bawah arahan Kementerian Pertahanan Israel, menjual teknologi intelijen digital canggih ke Indonesia.
Antara Januari 2019 dan Mei 2022, Amnesty International mencatat setidaknya 90 kasus pelecehan digital yang ditujukan terhadap aktivis hak-hak sipil, jurnalis, dan pengunjuk rasa – termasuk upaya meretas akun pribadi.
Investigasi bersama ini menunjukkan keinginan Indonesia “untuk memperoleh teknologi-teknologi ini, dan mendokumentasikan keberhasilan upaya lembaga-lembaga Indonesia untuk mengimpor berbagai sistem intelijen selama beberapa tahun terakhir.”
Laporan ini mengungkapkan bahwa setidaknya lima perusahaan intelijen siber telah terlibat dengan berbagai lembaga pemerintah di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan Jerman FinFisher.
Kelompok hak asasi digital Access Now sebelumnya telah menemukan aplikasi ponsel Android yang menggunakan teknologi FinFisher untuk “menginfeksi target,” yang telah dijual ke badan kontraterorisme Indonesia.
Perusahaan lain yang aktif di Indonesia adalah Wintego, salah satu perusahaan senjata siber Israel yang kurang dikenal, yang telah mengembangkan dan menjual sejumlah layanan spyware.
Ekspor dan aktivitas Wintego berada di bawah pengawasan langsung badan ekspor pertahanan Israel.
Perusahaan spyware Israel Candiru juga ditemukan aktif di Indonesia, menurut penyelidikan.