Houthi Luncurkan Eskalasi Tahap Keempat, Targetkan Semua Kapal Menuju Israel
Juru bicara Houthi Yahya Sarea memperingatkan akan adanya eskalasi baru tahap keempat.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Houthi Luncurkan Eskalasi Tahap Keempat, Targetkan Semua Kapal Menuju Israel](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anggota-houthi-di-laut-merah-yang-mendukung-palestina-768.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Houthi Yahya Sarea memperingatkan akan adanya eskalasi baru tahap keempat.
Sarea mengatakan saat ini pihaknya sedang menunggu perkembangan antara Israel dan Hamas.
“Angkatan Bersenjata Yaman mengikuti perkembangan pertempuran di Jalur Gaza, termasuk agresi Israel dan Amerika yang berkelanjutan, dan persiapan untuk operasi militer agresif yang menargetkan wilayah Rafah,” kata Sarea, dikutip dari Middle East Monitor.
Sarea juga mengatakan Houthi juga sedang menunggu kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Dalam usulan perundingan gencatan senjata, Sarea menyoroti usulan Israel yang menginginkan pertukaran sandera tanpa adanya penghentian agresi total.
“Kami juga mengikuti tawaran yang diajukan kepada perlawanan, di mana musuh menginginkan kartu sandera dimainkan tanpa gencatan senjata permanen,” tambahnya.
Dengan permintaan Israel tersebut, Sarea mengatakan pihaknya mengumumkan dimulainya fase baru terkait eskalasi keempat.
“Oleh karena itu, dan sebagai tanggapan terhadap seruan perlawanan rakyat Palestina yang tertindas, dan mengingat kegigihan musuh-musuh Israel dan Amerika, angkatan bersenjata Yaman, dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa, mengumumkan dimulainya penerapan perjanjian ini. fase keempat eskalasi,” tegasnya.
Sarea kemudian menjelaskan keempat fase tersebut.
Pada fase pertama, Sarea mengatakan Houthi akan menargetkan semua kapal Israel.
“Pertama, menargetkan semua kapal yang melanggar keputusan yang melarang navigasi Israel dan menuju pelabuhan Palestina yang diduduki di Laut Mediterania, di wilayah mana pun yang berada dalam jangkauan kami,” terangnya.
Baca juga: Israel Bakal Pindahkan 1,2 Juta Warga Palestina di Rafah ke Garis Pantai Gaza
Fase kedua adalah ketika Israel nekat menyerang Rafah.
“Kedua, penerapannya dimulai sejak pernyataan ini dibuat. Jika musuh Israel melancarkan operasi militer agresif di Rafah, angkatan bersenjata Yaman akan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap semua kapal perusahaan yang melanggar. terkait dengan pasokan dan masuk ke pelabuhan-pelabuhan warga Palestina yang diduduki dari negara mana pun,” jelasnya.
Sarea menegaskan Houthi tidak akan ragu menargetkan kapal-kapal Israel hingga konflik di Gaza berakhir.
“Kami akan mencegah semua kapal perusahaan ini melewati wilayah di mana angkatan bersenjata beroperasi, apapun tujuannya. Angkatan bersenjata Yaman, dengan bantuan Tuhan Yang Maha Esa, dan kemudian dengan dukungan dari rakyat besar Yaman, dan seluruh rakyat bebas di negaranya."
"Tidak akan ragu untuk mempersiapkan tahap eskalasi yang lebih luas dan lebih kuat sampai agresi berhenti dan konflik berakhir. pengepungan terhadap rakyat Palestina yang tertindas di Jalur Gaza telah dicabut,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines mengatakan bahwa kelompok yang didukung Iran sebagian besar telah menghentikan serangan mereka terhadap tentara AS di wilayah tersebut.
Namun, ia mencatat bahwa Houthi, yang mengumumkan niat mereka untuk memperluas cakupan operasi mereka ke Samudera Hindia bulan lalu.
Menurutnya, Houthi juga mulai melancarkan serangan angkatan laut hampir setiap hari mulai minggu lalu.
“Kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran di wilayah tersebut terus merencanakan serangan terhadap pasukan kami, namun kelompok tersebut secara umum menghentikan serangan tersebut meskipun tidak jelas berapa lama jeda tersebut akan berlangsung,” katanya.
Sebelumnya, PM Israel Netanyahu mengatakan akan tetap menyerbu Rafah meskipun telah mendapat kecaman dari Internasional, termasuk sekutunya, AS.
Saat ini, perundingan gencatan senjata juga sedang berlangsung di Kairo.
Hamas dengan semangat positif yakin akan mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Media Mesir melaporkan ada kemajuan signifikan dalam negosiasi antara Hamas dan Israel.
“Delegasi keamanan Mesir mencapai formula konsensus mengenai banyak hal yang tidak disetujui,” kata media Mesir, dikutip dari Anadolu Ajansi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.