Istri Tentara Rusia Kecam Kremlin karena Pamer Tank-tank Hasil Tangkapan: Apa yang Dibanggakan?
Dalam percakapan yang disadap, istri seorang tentara Rusia mendesak suaminya untuk bersembunyi di bawah semak-semak ketika kelompoknya bergerak maju
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Intelijen Militer Ukraina (HUR) menerbitkan percakapan telepon yang disadap antara seorang tentara Rusia dan istrinya.
Dalam percakapan tersebut, istri tentara tersebut meminta suaminya untuk "bertahan" daripada "menyerang" di garis depan peperangan.
Ia juga mengecam aksi Kremlin yang memamerkan tank dan senjata hasil rampasan dari Ukraina.
Dilaporkan Kyiv Post, Parade May Day atau Hari Buruh di Moskow pada 1 Mei lalu dihadiri oleh banyak penonton.
Parade itu memamerkan tank, kendaraan lapis baja, dan senjata Barat lainnya yang direbut pasukan Rusia di Ukraina.
Diadakan di Park Pobedy, atau “Taman Kemenangan” yang dinamai untuk memperingati kekalahan Nazi dalam Perang Dunia II, parade ini dirancang untuk meyakinkan rata-rata orang Rusia bahwa operasi militer mereka di Ukraina sangat sukses.
"Hari ini, tank-tank tersebut diarak di Lapangan Merah, mereka membual: 'Kami mengambil ini di Ukraina, dan kami mengambil ini di Amerika'," kata istri tentara tersebut.
"Apakah yang dibanggakan tentang hal itu? Apa yang kamu banggakan?," tambah wanita itu sambil menyematkan kata-kata kasar.
Dalam panggilan telepon yang sama, istri tentara Rusia itu mendesak suaminya untuk bersembunyi "di bawah semak-semak" ketika kelompoknya bergerak maju untuk melakukan penyerangan.
“Baiklah, Kolya. Yang utama adalah bersembunyi di bawah semak-semak."
Lebih jauh lagi, wanita itu mengatakan bahwa pada tahap ini, belum ada pemahaman yang jelas tentang apa yang diperjuangkan Rusia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-803: Rusia Kuasai Satu Desa Lagi di Donetsk
Oleh karena itu, lebih baik fokus pada bertahan hidup daripada keberanian, katanya.
Perselisihan mengenai tujuan komandan yang tidak realistis dan tugas tempur yang sangat berbahaya tampaknya semakin meningkat di kalangan tentara Rusia.
Dalam sejumlah percakapan yang baru-baru ini disadap oleh HUR, seorang tentara mendiskusikan cara-cara untuk berhenti bertugas.