Tikam Seorang Pria di Australia, Remaja 16 Tahun Ditembak Mati Polisi
Polisi di Australia mengatakan telah menembak mati seorang remaja berusia 16 tahun setelah menikam seorang pria.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Australia mengatakan telah menembak mati seorang remaja berusia 16 tahun setelah menikam seorang pria di Kota Perth, Australia Barat.
Insiden ini terjadi di tempat parkir sebuah toko perangkat keras di pinggiran Kota Willetton pada Sabtu malam.
Remaja tersebut menyerang korban dan kemudian menyerbu ke arah petugas polisi sebelum dia ditembak.
Premier Provinsi Australia Barat Roger Cook mengatakan bahwa pelaku tidak bekerja secara sendirian.
“Tetapi saya ingin meyakinkan masyarakat pada tahap ini bahwa tampaknya dia bertindak sendirian,” tambah Cook, dikutip dari AP news.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan dia telah diberitahu tentang insiden tersebut oleh polisi dan badan intelijen, dan menyatakan bahwa tidak ada ancaman yang berkelanjutan.
Baca juga: Tak Mau Hapus Video Penikaman di Sydney, PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong
“Saya diberi tahu bahwa tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap masyarakat berdasarkan informasi yang tersedia,” kata Albanese.
Ia menegaskan bahwa Australia merupakan negara yang cinta damai.
“Kami adalah negara yang cinta damai dan tidak ada tempat bagi ekstremisme kekerasan di Australia,” tambahnya.
Polisi mengatakan anggota komunitas muslim setempat telah menyampaikan keluhan tentang perilaku anak pelaku tersebut sebelum serangan.
Mereka membantu pihak berwenang mengidentifikasinya dengan cepat.
Pelaku saat ini didakwa melakukan tindakan teroris.
Enam orang yang diduga rekannya juga telah didakwa dengan berbagai pelanggaran, termasuk berkonspirasi untuk terlibat atau merencanakan aksi teroris.
Kronologi Kejadian
Remaja berusia 16 tahun itu menikam seorang pria berusia 30 tahun di pinggiran kota Willetton.
Namun, sebelumnya pelaku diketahui sempat menelpon polisi.
Pelaku mengatakan ia akan melakukan tindakan kekerasan, dikutip dari Al Jazeera.
Polisi mengatakan mereka kemudian diberi tahu melalui panggilan telepon dari seorang anggota masyarakat bahwa serangan pisau sedang terjadi di tempat parkir mobil.
"Polisi menerima panggilan telepon darurat setelah jam 10 malam dari seorang remaja yang mengatakan bahwa dia akan melakukan tindakan kekerasan" kata Komisaris Polisi Australia Barat, Col Blanch.
Setelah mengetahui hal tersebut, tiga polisi langsung mendatangi lokasi.
Satu petugas bersenjatakan pistol dan dua lagi membawa taser.
Polisi mengerahkan kedua perangkat energi tersebut, tetapi mereka gagal melumpuhkan bocah itu sebelum dia terbunuh oleh satu tembakan.
Insiden hari Sabtu ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan dengan pisau di Australia dalam beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, tepatnya pada bulan April, polisi New South Wales mendakwa beberapa anak laki-laki dengan tuduhan pelanggaran terkait terorisme dalam penyelidikan menyusul penikaman seorang uskup Kristen Asiria ketika dia sedang memberikan khotbah yang disiarkan langsung di Sydney.
Serangan terhadap uskup terjadi hanya beberapa hari setelah aksi penikaman di Bondi, pinggiran pantai Sydney.
Penikaman ini telah menewaskan 6 orang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Penikaman di Australia