Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isi Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Israel Belum Beri Tanggapan

Berikut ini isi proposal gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas, Israel belum memberikan tanggapan atas persetujuan Hamas.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Isi Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Israel Belum Beri Tanggapan
AP/Maya Alleruzzo dan AFP/SAID KHATIB
Foto Kolase Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh. --- Berikut ini isi proposal gencatan senjata yang disetujui Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Penasihat media kepada kepala Biro Politik Hamas, Taher Al-Nunu, mengungkapkan poin-poin yang termasuk dalam usulan proposal gencatan senjata yang disetujui oleh gerakan tersebut.

"Kami menyetujui proposal yang mencakup gencatan senjata, rekonstruksi, pemulangan pengungsi, dan pembebasan tahanan," katanya.

"Delegasi kami akan mengunjungi Kairo dalam waktu dekat untuk membahas perjanjian gencatan senjata," lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, mengatakan usulan yang disampaikan mediator di Qatar dan Mesir meliputi 3 tahap.

"Usulan tersebut mencakup penarikan total dari Gaza, pemulangan pengungsi, pertukaran tahanan dalam 3 tahap, dan pemindahan 30 tahanan dengan kategori yang sama dari penjara pendudukan berdasarkan senioritas," kata Khalil Al-Hayya, Senin (6/5/2024).

Setelah menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir dan Qatar, Hamas akan menunggu tanggapan dari Israel.

Khalil Al-Hayya mengatakan Hamas tidak diberitahu mengenai tanggal spesifik persetujuan Israel atas proposal yang diusulkan tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Kami sedang menunggu jawaban pendudukan (Israel) atas persetujuan kami atas proposal gencatan senjata," katanya.

Sebelumnya Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, menelepon Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, dan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel, bahwa Hamas menyetujui proposal gencatan senjata.

Ismail Haniyeh menegaskan Hamas tetap berkomitmen untuk gencatan senjata, pemulangan pengungsi, pengiriman bantuan dan pertukaran yang serius.

Mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, surat kabar Al-Arabi Al-Jadeed mengungkap teks usulan proposal gencatan senjata yang disetujui Hamas.

Baca juga: Reaksi Israel-AS usai Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata dari Mesir-Qatar

Tahap Pertama

  • Penghentian sementara operasi militer timbal balik antara kedua pihak dan penarikan pasukan Israel ke timur dan jauh dari daerah padat penduduk
  • Menghentikan penerbangan militer dan pengintaian di Jalur Gaza selama 10 jam sehari dan selama 12 jam pada hari pembebasan tahanan dan narapidana
  • Pengembalian pengungsi ke wilayahnya dan penarikan diri dari Lembah Gaza, khususnya poros Netzarim dan bundaran Kuwait
  • Hamas membebaskan 33 tahanan, hidup atau mati, termasuk perempuan sipil, tentara perempuan di bawah usia 19 tahun, warga lanjut usia di atas 50 tahun, dan warga sipil yang sakit dan terluka, dengan imbalan sejumlah tahanan di penjara dan pusat penahanan Israel
  • Proses pertukaran ini terkait dengan sejauh mana komitmen terhadap ketentuan perjanjian, termasuk penghentian operasi militer, penarikan pasukan Israel, pemulangan pengungsi, dan masuknya bantuan
  • Mencabut tindakan dan hukuman yang diambil terhadap narapidana dan tahanan di penjara Israel setelah 7 Oktober 2023, dan memperbaiki kondisi mereka
  • PBB dan badan-badannya, termasuk UNRWA, melaksanakan tugasnya dalam memberikan layanan kemanusiaan di seluruh wilayah Jalur Gaza
  • Memfasilitasi pengenalan perbekalan dan persyaratan yang diperlukan untuk mengakomodasi dan melindungi para pengungsi yang kehilangan rumah mereka selama perang
  • Memulai pengaturan dan rencana untuk rekonstruksi menyeluruh rumah, fasilitas sipil, dan infrastruktur yang hancur akibat perang dan memberikan kompensasi kepada warga sipil.

Tahap Kedua

  • Kembalinya ketenangan berkelanjutan akan diumumkan dan berlaku sebelum pertukaran tahanan dan narapidana antara kedua pihak dimulai.

Tahap Ketiga

  • Pertukaran jenazah dan sisa-sisa orang mati dari kedua belah pihak setelah mencapai mereka dan mengidentifikasi mereka
  • Awal pelaksanaan rencana rekonstruksi Jalur Gaza untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun
  • Mengakhiri sepenuhnya pengepungan Israel di Jalur Gaza
  • Penjamin perjanjian tersebut adalah Qatar, Mesir, Amerika Serikat dan PBB.

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.683 jiwa dan 78.018 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (6/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.


Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas