Kemenristek Iran Siap Berikan Beasiswa bagi Mahasiswa yang Kena DO karena Ikut Demo Pro-Palestina
Hashem menjamin para mahasiswa AS yang sebelumnya ikut memprotes kekejaman rezim Zionis di Gaza dapat melanjutkan studinya di Iran
Penulis: Bobby W
Editor: Febri Prasetyo
Pada Kamis pagi, petugas menyerbu kerumunan demonstran di Universitas California, Los Angeles, dan akhirnya menahan 200 pengunjuk rasa setelah ratusan orang menentang perintah untuk pergi.
Langkah Pemerintahan Biden Dikecam Advokasi Muslim AS
Tak hanya dicecar di luar negeri, langkah pemerintahan Biden yang dengan semena-mena meringkus peserta demo Pro-Palestina juga ikut dikritik dari dalam negeri.
Hal ini ditunjukkan melalui pernyataan Kelompok advokasi dan hak sipil Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) yang mengecam pidato Presiden Joe Biden yang ia sampaikan pada hari Kamis (3/5/2024).
Dalam pidatonya tersebut, Biden menegaskan bahwa dirinya mengecam keras protes mahasiswa pro-Palestina yang terus berlangsung di sejumlah kampus universitas dan perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS).
Mirisnya, Biden enggan membahas perlakuan represif aparat kepolisian yang melakukan peringkusan para mahasiswa dengan menggunakan metode kekerasan.
Ucapan Biden tersebut dinilai CAIR sangat tidak mewakili realita yang terjadi di lapangan terkait serangan terhadap mahasiswa oleh polisi dan kelompok pro-Zionis di AS.
Edward Ahmed Mitchell, wakil direktur nasional CAIR, mengatakan bahwa presiden yang berasal dari Partai Demokrat tersebut seharusnya mengecam serangan aparat terhadap para pengunjuk rasa dan kekerasan oleh penegak hukum bukan makin menyudutkan para mahasiswa.
"Ucapan Joe Biden tersebut terlalu samar, pidatonya yang berpihak pada kedua belah pihak gagal secara spesifik menyebutkan dan mengutuk serangan-serangan kekerasan yang dilancarkan oleh para perusuh pro-Israel dan petugas penegak hukum terhadap para mahasiswa yang memprotes genosida Gaza di UCLA dan sekolah-sekolah lain di seluruh negara," ungkap Mitchell seperti yang dikutip Tribunnews dari Al Jazeera.
Mitchell lebih lanjut mengkritik Biden karena tidak menyalahkan rezim Zionis atas memicu protes dan karena gagal menyebutkan insiden-insiden Islamofobia dan "rasisme anti-Palestina."
"Jika Presiden Biden prihatin tentang kerusuhan di kampus-kampus, dia seharusnya mulai secara khusus mengecam serangan terhadap para pengunjuk rasa yang damai dan menghentikan pendanaan terhadap genosida yang telah memicu protes mahasiswa," kata Mitchell, menambahkan bahwa "Sampai saat itu dia bagian dari masalah."
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa tatanan harus dijaga di perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Joe Biden hanya beberapa jam setelah polisi melakukan penggerebekan dan membongkar perkemahan protes lainnya.
"Hak atas kebebasan berpendapat dan supremasi hukum harus ditegakkan, tetapi menekankan bahwa protes dengan kekerasan tidak dilindungi," kata Joe Biden dalam konferensi pers, Kamis, dikutip dari Al Jazeera.
“Vandalisme, masuk tanpa izin, memecahkan jendela, menutup kampus, memaksa pembatalan kelas dan wisuda – semua ini bukanlah protes damai."
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia