Pengunjuk Rasa Israel Hentikan Truk Bantuan Kemanusiaan Gaza, Ambil Makanan lalu Dilempar ke Tanah
Para pengunjuk rasa Israel mengambil makanan dan bantuan lainnya dari truk dan melemparkannya ke tanah.
Penulis: Nuryanti
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pengunjuk rasa sayap kanan Israel telah memblokir Persimpangan Latrun di Jalan Raya 1 di Tepi Barat yang diduduki untuk menghentikan truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Penyiar Kan menerbitkan rekaman yang menunjukkan polisi melakukan intervensi ketika pengunjuk rasa dari kelompok aktivis Tzav 9 meneriakkan dan mengibarkan bendera Israel di depan truk pada Senin (6/5/2024) malam.
Kendaraan-kendaraan tersebut melaju melalui Yerusalem yang diduduki saat mereka membawa bantuan dari Yordania ke Gaza.
Dilaporkan Outlet Ynetnews, para pengunjuk rasa mengambil makanan dan bantuan lainnya dari truk dan melemparkannya ke tanah.
Tzav 9 mengatakan, pihaknya akan terus memblokir truk-truk tersebut sampai Hamas membebaskan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza.
Kelaparan Besar-besaran di Gaza Utara
Sementara itu, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan Gaza utara telah memasuki 'kelaparan besar-besaran' setelah tujuh bulan perang antara Israel dan Hamas.
Dikutip dari AP News, Israel menghadapi tekanan yang meningkat dari sekutu utamanya Amerika Serikat dan negara-negara lain agar memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, terutama dengan membuka lebih banyak penyeberangan darat untuk pengiriman truk yang paling efisien.
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan, pengiriman melalui udara dan laut oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain tidak dapat memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza.
Kemudian, semakin banyak dari mereka yang mencapai tahap kekurangan gizi di mana pertumbuhan anak terhambat dan terjadi kematian.
Kelaparan telah diproyeksikan terjadi di beberapa bagian Gaza bulan ini dalam laporan bulan Maret oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu, sebuah inisiatif global yang melibatkan WFP sebagai mitranya.
Baca juga: Korban Tewas di Gaza Meningkat, Biden Peringatkan Netanyahu agar Tak Lancarkan Serangan di Rafah
Dikatakan bahwa hampir sepertiga penduduk Gaza mengalami tingkat bencana kelaparan tertinggi, dan angka tersebut bisa meningkat hingga hampir setengahnya pada Juli 2024.
Update Perang Israel-Hamas
Dilansir Al Jazeera, tank-tank Israel telah mengambil alih perbatasan Rafah setelah maju pada malam hari ketika pesawat tempur mereka menggempur rumah-rumah penduduk, menewaskan 12 orang.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya telah menerima proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan usulan tersebut jauh dari tuntutan Israel, namun ia akan mengirim delegasi ke Kairo untuk melakukan pembicaraan.
Kabinet perang Israel juga memutuskan bahwa militernya akan melanjutkan operasi terhadap Rafah, dan tentara mengumumkan serangan terhadap sasaran di timur kota.
Badan-badan PBB dan kelompok bantuan memperingatkan konsekuensi buruk dari setiap serangan militer Israel di Rafah, setelah puluhan ribu warga Palestina diperintahkan untuk mengungsi sebelum serangan tersebut.
Tiga orang tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di sebelah barat Rafah.
Baca juga: Israel Serang Rafah usai Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Pejuang Gaza Tembakkan Roket ke Israel
Militer Israel mengatakan mereka telah menyerang sejumlah sasaran Hamas di Rafah timur, menewaskan sekitar 20 pejuang.
Pengungsi dan organisasi kemanusiaan yang beroperasi di Rafah timur telah diperintahkan untuk “mengungsi sementara” dan didorong ke arah al-Mawasi.
Setidaknya 34.735 orang tewas dan 78.108 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)