Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prospek Gencatan Senjata Makin Buntu, Netanyahu Tetap Ngotot Ingin Bubarkan Hamas

 Prospek gencatan senjata perang Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza tampaknya malah makin menipis.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Prospek Gencatan Senjata Makin Buntu, Netanyahu Tetap Ngotot Ingin Bubarkan Hamas
tangkap layar/IDF
Israel menetapkan zona evakuasi, zona perluasan kemanusiaan, dan zona merah perang dalam aksi penyerbuan ke Rafah, Gaza Selatan.  Prospek gencatan senjata perang Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza tampaknya malah makin menipis. 

Israel yakin ribuan pejuang Hamas bersembunyi di kota itu, bersama dengan puluhan sandera.

"Serangan seperti itu akan membahayakan ratusan ribu nyawa dan menjadi pukulan besar bagi operasi bantuan di seluruh wilayah kantong tersebut," kata kantor kemanusiaan PBB pada hari Jumat (3/5/2024).

Warga dan pejabat kesehatan di Gaza mengatakan pesawat dan tank Israel terus menggempur wilayah kantong Palestina sepanjang malam, menewaskan dan melukai beberapa orang.

Beragam upaya untuk menghentikan perang Israel-Hamas di Gaza masih berlanjut.

Bahkan yang terbaru, Kepala Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS), William Burns bertandang ke Doha dan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Seorang sumber yang mengetahui agenda tersebut mengatakan pada hari Minggu (5/5/2024) bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menekan Israel dan Hamas agar melanjutkan negosiasi.

Direktur CIA berangkat ke Qatar di tengah kebuntuan perundingan gencatan senjata Israel-Hamas.

BERITA REKOMENDASI

Putaran terakhir perundingan antara mediator dan kelompok militan Palestina berakhir di Kairo pada hari Minggu, sementara Israel dan Hamas secara terbuka saling menyalahkan atas kegagalan mencapai kesepakatan.

Qatar, yang menjadi tuan rumah kepemimpinan politik Hamas sejak tahun 2012 dengan restu dari Washington, juga merupakan rumah bagi pangkalan militer AS terbesar di wilayah tersebut.

Pemimpin tertinggi sayap politik Hamas berbasis di Qatar, NHK melaporkan.

Sejauh ini, Qatar, bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir telah terlibat dalam negosiasi di belakang layar selama berbulan-bulan, menengahi perundingan gencatan senjata Israel-Hamas, Hindustan Times melaporkan.

Prospek gencatan senjata di Gaza semakin menipis setelah Hamas meningkatkan tuntutannya agar Israel menghentikan perang dengan imbalan pembebasan sandera.

Sayangnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menampik permintaan tersebut, dikutip dari Reuters.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas