Tank Israel Masuki Rafah, Hanya Berjarak 200 Meter dari Perbatasan Mesir
Seorang pejabat keamanan Palestina dan Mesir mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa tank-tank Israel telah memasuki Rafah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
Zona tersebut merupakan sebuah wilayah yang sebelumnya telah ditetapkan oleh militer Israel sebagai zona aman.
Penting untuk diketahui bahwa sejauh ini semua zona evakuasi yang ditetapkan oleh militer Israel belum aman bagi keluarga pengungsi.
Faktanya, daerah-daerah ini terus-menerus diserang.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir, masyarakat mulai bergerak atas kemauan mereka sendiri menyusul kurangnya kemajuan dalam perundingan gencatan senjata.
Baca juga: Israel Serang Rafah usai Hamas Sepakat Gencatan Senjata, Pejuang Gaza Tembakkan Roket ke Israel
Pengungsi sudah mulai mengemasi barang-barang mereka dan mulai bergerak, tetapi belum tentu menuju ke zona evakuasi, karena ketidakpercayaan mereka terhadap narasi Israel.
Negosiasi gencatan senjata antara Hamas dengan Israel melalui mediator Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS) berakhir tanpa mencapai kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu (4/5/2024).
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah mendesak agar invasi diperluas hingga ke kota Rafah.
Dikutip dari The New York Times, sumber Israel dilaporkan mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa kedua pihak hampir mencapai kesepakatan beberapa hari yang lalu.
Tapi gara-gara komentar Benjamin Netanyahu tentang rencana serangan Rafah, Hamas jadi semakin “memperkuat” tuntutannya.
“Kami sangat dekat, namun pemikiran Netanyahu yang sempit membatalkan kesepakatan," kata pejabat senior Hamas, Abu Marzouk kepada The New York Times.
Dikutip dari VOA, sebelumnya, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Hamas ‘serius dan positif’ terhadap perundingan gencatan senjata tersebut.
Hamas juga menuntut agresi Israel di Gaza dihentikan sebagai prioritas utama.
Namun, pemerintah Israel kembali mengatakan akan melanjutkan operasi militer di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza, yang merupakan pintu masuk utama bantuan kemanusiaan.
"Rafah menampung ribuan pejuang kelompok Islam Palestina dan kemenangan tidak mungkin tercapai tanpa merebut kota tersebut," kata Israel.