Vladimir Putin
Siapa Vladimir Putin? Vladimir Putin baru saja secara resmi dilantik sebagai Presiden Rusia pada Selasa (7/5/2024) untuk masa jabatan kelima.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
Sekembalinya ke Rusia, Putin memegang posisi administratif di Universitas Leningrad, dan setelah jatuhnya komunisme pada tahun 1991, ia menjadi penasihat politisi liberal Anatoly Sobchak.
Ketika Sobchak terpilih sebagai Wali Kota Leningrad pada akhir tahun itu, Putin menjadi Kepala Hubungan Eksternal, dan pada tahun 1994, Putin menjadi Wakil Wali Kota pertama Sobchak.
Setelah kekalahan Sobchak pada tahun 1996, Putin mengundurkan diri dari jabatannya dan pindah ke Moskow.
Di sana, pada tahun 1998, Putin diangkat sebagai Wakil Kepala Manajemen di bawah pemerintahan Presiden Boris Yeltsin.
Dalam posisi tersebut, ia bertanggung jawab atas hubungan Kremlin dengan pemerintah daerah.
Tak lama kemudian, Putin diangkat menjadi Kepala Dinas Keamanan Federal, cabang dari mantan KGB, serta kepala Dewan Keamanan Yeltsin.
Pada bulan Agustus 1999, Yeltsin memberhentikan perdana menterinya, Sergey Stapashin, bersama dengan kabinetnya, dan mempromosikan Putin untuk menggantikannya.
Periode Pertama dan Kedua
Pada bulan Desember 1999, Boris Yeltsin mengundurkan diri sebagai Presiden Rusia dan menunjuk Putin sebagai penjabat presiden sampai pemilihan resmi diadakan.
Dan pada bulan Maret 2000, Putin terpilih untuk masa jabatan pertamanya dengan 53 persen suara.
Menjanjikan reformasi politik dan ekonomi, Putin mulai melakukan restrukturisasi pemerintahan dan meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap urusan bisnis warga negara Rusia yang terkenal.
Baca juga: Tak Takut Gertakan Barat, Vladimir Putin Perintahkan Latihan Nuklir Taktis ke Perbatasan Ukraina
Ia juga melanjutkan kampanye militer Rusia di Chechnya.
Pada bulan September 2001, sebagai tanggapan atas serangan teroris di Amerika Serikat, Putin mengumumkan dukungan Rusia kepada Amerika dalam kampanye anti-terornya.
Namun, ketika “perang melawan teror” AS mengalihkan fokusnya ke penggulingan pemimpin Irak Saddam Hussein, Putin bergabung dengan Kanselir Jerman Gerhard Schröder dan Presiden Prancis Jacques Chirac yang menentang rencana tersebut.
Pada tahun 2004, Putin terpilih kembali menjadi Presiden Rusia.