Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Agresi Militer Israel ke Rafah, Petugas Rumah Sakit Berlarian Menyelamatkan Diri

Militer Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah sejak kemarin dengan mengerahkan tank, pesawat tempur dan kekuatan militer lainnya.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Agresi Militer Israel ke Rafah, Petugas Rumah Sakit Berlarian Menyelamatkan Diri
Anadolu
Warga Palestina meninggalkan wilayah timur Rafah setelah Israel memperingatkan mereka untuk mengevakuasi kota pada 06 Mei 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, GAZA -  Militer Israel pada Senin (6/5/2024), mulai melancarkan serangan darat ke wilayah Rafah dan mengumumkan bahwa mereka telah merebut gerbang perbatasan yang menyambungkan Gaza dengan Mesir.

  • Militer Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah sejak kemarin dengan mengerahkan tank, pesawat tempur dan kekuatan militer lainnya.
  • Invasi besar-besaran ke Rafah oleh pasukan Israel akan menjadi “kesalahan strategis, bencana politik, dan mimpi buruk kemanusiaan," kata Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan.
  • Penutupan penyeberangan Rafah di Gaza oleh Israel menimbulkan kekhawatiran pasokan makanan dan medis yang sudah langka akan semakin terkuras dan menyebabkan bencana kemanusiaan.
  • “Setiap hari pihak berwenang Israel memblokir bantuan yang menyelamatkan nyawa, semakin banyak warga Palestina yang berisiko meninggal,” kata Human Rights Watch.
  • Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan proposal gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas “tidak memenuhi” tuntutan Israel, namun delegasi Israel telah tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut.
  • Setidaknya 34.789 orang tewas dan 78.204 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan.

Pasien dan Perawat Tinggalkan Rumah Sakit

Agresi militer Israel ke Rafah mengakibatkan gelombang pengungsian di wilayah itu.

Gelombang serangan Israel di Rafah pada Senin (6/5/2024) malam telah menewaskan sedikitnya 23 orang, termasuk enam perempuan dan lima anak-anak.

Seorang pria di Rafah, Mohamed Abu Amra, kehilangan lima kerabat dekatnya dalam serangan yang juga meratakan rumah miliknya.

“Kami tidak melakukan apa pun, kami tidak terkait Hamas,” kata Abu Amra, yang istrinya, dua saudara laki-lakinya, saudara perempuannya, dan keponakannya semuanya tewas. 

“Kami menyaksikan api melahap kami. Rumah itu hangus," ucapnya dikutip dari Al Jazeera.

Berita Rekomendasi

Petugas Medis Menyelamatkan Diri

Sementara itu, pasien dan para petugas medis meninggalkan rumah sakit di Rafah karena ketakutan atas agresi militer Israel.

Pasien dipindahkan ke perbatasan dengan Mesir.

Termasuk Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar yang terletak di wilayah selatan Gaza.

Ini adalah wilayah yang telah ditetapkan oleh tentara Israel sebagai zona tempur.

“Ini adalah ancaman terhadap rumah sakit mengakibatkan orang-orang dan pasien meninggalkan rumah sakit,” ujar Dokter Marwan Al-Hams dari Rumah Sakit Abu Youssef Al-Najjar dilansir Reuters.

Tank Israel Bombardir Rafah

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas