Anggota DPR AS Ajukan RUU Aneh, Isinya Pengiriman Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina ke Gaza
Anggota DPR AS mengakukan rancangan undang-undang (RUU) kontroversial yang akan mengirim mahasiswa AS peserta demonstrasi pro-Palestina ke Gaza.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota DPR Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik mengajukan rancangan undang-undang (RUU) kontroversial setelah aksi demonstrasi pro-Palestina marak terjadi di negaranya.
Anggota DPR itu ialah Andy Ogles yang mewakili negara bagian Tennessee.
Dilansir dari Yahoo News, Ogle meyakini penangkapan terhadap para mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa pro-Palestina itu belumlah cukup.
Dia kemudian mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mendesak mereka agar berhenti menggunakan hak kebebasan berpendapat ialah dengan mengirim mereka ke Gaza.
Politikus itu yang satu partai dengan mantan Presiden AS Donald Trump itu selanjutnya mengajukan RUU kepada DPR pada hari Rabu, (8/5/2024).
Dia mengusulkan para mahasiswa yang ditangkap itu untuk dikirim ke luar negeri untuk “memberikan pelayanan masyarakat” di Gaza minimal selama 6 bulan.
“Setiap orang yang dihukum karena aktivitas terlarang di kampus sebuah institusi pendidikan tinggi setelah 7 Oktober seharusnya dikirim ke Gaza dengan tujuan memberikan pelayanan masyarakat selama periode minimal 6 bulan,” demikian isi RUU itu.
Belum diketahui dengan jelas seperti apa pelayanan masyarakat yang dimaksud dalam RUU itu.
Namun, RUU itu menunjuk kepada definisi istilah pelayanan masyarakat di dalam U.S. Code.
Ada kemungkinan besar RUU itu tak akan mendapat momentum. Meski demikian RUU itu bisa berdampak terhadap 2.100 mahasiswa di AS yang ditangkap karena ikut serta dalam unjuk rasa pro-Palestina.
Ogles memang dikenal membenci Palestina. Pada bulan Februari lalu dia mendorong agar entitas Palestina dilenyapkan sepenuhnya.
Baca juga: Pekerja Bantuan Gaza: Warga Palestina Terlalu Lapar untuk Tinggalkan Rafah, Tidak Kuat Berjalan
Hal itu disampaikannya saat bertengkar sengit dengan seorang aktivis.
“Anda tahu apa? Jadi, saya pikir kita harus membunuh mereka semua, jika itu membuat Anda merasa lebih baik,” kata Ogles kepada pengunjuk rasa yang menanyainya tentang anak-anak Palestina yang tewas.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, saat ini sudah ada lebih dari 34.000 warga Palestina yang tewas karena serangan Israel di Gaza.