Donald Trump: Biden Tinggalkan Israel Sendirian, Saya Tak akan Melakukan Apa yang Dia Lakukan
Trump menyatakan, kalau Presiden AS saat ini Joe Biden telah meninggalkan Israel sendirian dalam Perang Genosida di Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Donald Trump: Biden Tinggalkan Israel, Saya Tak akan Melakukan Apa yang Dia Lakukan
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) dan kandidat Partai Republik untuk pemilihan presiden mendatang, Donald Trump, ikut mengkritik kebijakan AS yang menyetop kiriman amunisi bagi Israel dalam perang Gaza.
Trump menyatakan, kalau Presiden AS saat ini Joe Biden telah meninggalkan Israel sendirian.
Baca juga: Serangan Brigade Al Qasaam, Al-Quds, Martir Al-Aqsa: Selusin IDF Rontok, Ranpur-Ranpur Israel Hangus
Trump menambahkan, jika dia terpilih dalam pemilu mendatang, maka dia tidak akan melakukan apa yang Biden lakukan ke Israel saat ini.
"Saya tidak akan melakukan apa yang dia lakukan dan saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya," kata Trump dilansir Khaberni, Jumat (10/5/2024).
Netanyahu Dongkol
Diketahui, Israel tengah uring-uringan atas aksi AS menyetop suplai amunisi dan persenjataan mereka ke Tel Aviv karena keprihatinan atas situasi di Rafah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kalau Israel siap untuk “berdiri sendiri” dalam perang genosida di Gaza setelah Washington mengancam akan berhenti memasok sejumlah senjata jika invasi ke Rafah terus berlanjut.
“Jika kami harus berdiri sendiri, kami akan berdiri sendiri,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Kamis (9/5/2024).
Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas
Komentar terbaru Netanyahu itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan dalam sebuah wawancara untuk CNN pada Rabu kalau dia akan menghentikan sejumlah pasokan senjata AS ke Israel jika Tel Aviv terus melakukan invasi besar-besaran ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan di mana menurut PBB adalah tempat bagi sekitar 1,4 juta orang mengungsi.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengkonfirmasi pada Rabu kalau AS telah menghentikan satu pengiriman “amunisi muatan tinggi” ke “Israel” dan sedang “meninjau pengiriman jangka pendek” di tengah ancaman invasi ke Rafah.
Sikap AS yang menjauh dari Israel ini datang saat tekanan internasional makin memuncak baik terhadap Washington maupun Tel Aviv.
Adapun Israel malah menentang keberatan dunia internasional dan telap melancarkan rencana invasinya ke Rafah.
Pasukan pendudukan Israel bahkan sudah menyerbu bagian timur kota tersebut dan menduduki persimpangan utama Rafah dengan Mesir.
Aksi Israel ini bahkan dilakukan setelah Hamas mengumumkan kalau mereka telah menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan yang diajukan oleh mediator di Doha dan Kairo.