Perang Rusia-Ukraina Hari ke-808: Rusia Siapkan Serangan Besar ke Kharkiv
Perang Rusia-Ukraina hari ke-808: AS mengatakan Rusia sedang menyiapkan serangan besar ke Kharkiv setelah meningkatkan serangannya kemarin.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-808 pada Sabtu (11/5/2024).
Hari ini sekitar pukul 00.24 waktu setempat, terjadi ledakan di Kharkiv setelah peringatan udara diumumkan.
Ledakan kembali terjadi pada pukul 02.50 waktu setempat di Kharkiv.
Hal ini terjadi saat Rusia mengintensifkan serangannya ke Kharkiv, seperti dilaporkan Suspilne.
Rusia Lakukan Serangan Darat Lapis Baja
Pasukan Rusia melancarkan serangan darat lapis baja di dekat kota Kharkiv di Ukraina pada Jumat (10/5/2024).
Pertempuran juga terjadi di desa-desa perbatasan Strilecha, Pylna dan Borysivka lebih jauh ke barat.
Setidaknya pasukan Rusia telah maju sekitar 1 km di sekitar kota perbatasan Vovchansk.
“Rusia melancarkan gelombang baru tindakan serangan balasan di wilayah ini. Ukraina menemui mereka di sana dengan pasukan, brigade, dan artileri kami. Sekarang pertempuran sengit sedang berlangsung," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Ukraina Evakuasi Penduduk Vovchansk
Ukraina mengevakuasi penduduk Vovchansk setelah Rusia meningkatkan serangan di wilayah itu kemarin.
Baca juga: Rusia Bikin Zona Abu-abu Wilayah Kharkov di Deep State, Tanda-tanda Area Ukraina Bakal Berkurang
“Kami meninggalkan negara ini karena kami sekarat karena 'dunia Rusia',” kata Valerii Dubskyi (60), mengacu pada serangan Rusia yang melampaui batas negaranya.
“Ini bisa menjadi neraka, bersama dengan Putin dan otoritas mereka. Mereka adalah musuh kita. Mereka menguji semua jenis senjata pada kami , kecuali bom nuklir," lanjutnya, seperti dilaporkan Reuters.
2 Orang Tewas dalam Serangan Rusia di Kharkiv
Setidaknya dua warga sipil tewas dan lima lainnya terluka dalam penembakan besar-besaran Rusia terhadap pemukiman perbatasan.
“Yang bisa dilakukan musuh hanyalah menyerang kelompok kecil tertentu, bisa disebut kelompok sabotase dan pengintaian atau yang lainnya, dan menguji posisi militer kita,” ujar Oleh Syniehubov, gubernur wilayah Kharkiv.
AS: Rusia Siapkan Serangan Besar ke Kharkiv
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Rusia kemungkinan menyiapkan serangan besar ke Kharkiv, Ukraina.
"Sangat mungkin bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan yang lebih besar terhadap Kharkiv," kata John Kirby, Jumat (10/5/2024).
Rusia disebut siap untuk menembak jauh ke wilayah tersebut.
"Rusia tampaknya bersiap untuk meluncurkan kemampuan tembakan jarak jauh dalam jangkauan Kharkiv," katanya, dikutip dari The Guardian.
"Anda tidak akan melakukan hal itu jika Anda tidak memikirkan serangan yang lebih besar secara langsung terhadap kota tersebut," lanjutnya.
AS Tambah Paket Bantuan 400 Juta Dolar ke Ukraina
AS mengumumkan paket bantuan militer baru senilai $400 juta, termasuk roket, rudal permukaan-ke-udara, dan kendaraan lapis baja untuk Ukraina.
"Bantuan tersebut sebagian dimaksudkan untuk membantu Ukraina menangkis serangan Rusia di Kharkiv," kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby pada Jumat malam.
Ia ingin membantu Ukraina untuk mengantisipasi serangan besar Rusia.
“Dan seiring berjalannya waktu, masuknya bantuan AS akan memungkinkan Ukraina untuk menahan serangan-serangan ini selama tahun 2024," ujarnya.
Ukraina Targetkan Depot Minyak Rusia, 3 Orang Tewas
Serangan Ukraina meledakkan depot penyimpanan minyak di wilayah Luhansk yang diduduki Rusia pada Jumat malam.
Tiga orang tewas dalam serangan itu, menurut laporan pejabat Rusia di sana.
Serangan drone Ukraina juga terjadi di Pervyi Zavod, yang membakar tiga kontainer berisi solar dan satu kontainer berisi bahan bakar minyak.
Drone Ukraina Cetak Rekor Serangan Terjauh ke Rusia
Sumber militer Ukraina melaporkan drone penyerang Ukraina mencetak rekor dengan terbang sejauh 1.500 km (932 mil).
Drone yang diterbangkan pada Kamis (9/5/2024) berhasil menyerang kilang minyak 1.200 km (746 mil) di wilayah Bashkortostan, Rusia.
Rusia menganggap Badan keamanan dalam negeri Ukraina (SBU) sebagai pihak yang melakukan operasi tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)