90 Penerbangan Maskapai India Dicancel Gegara Ratusan Kru Cuti Sakit Massal
Maskapai penerbangan India, Air India Express membatalkan puluhan penerbangan gara-gara ratusan kru mengajukan cuti sakit secara massal.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Maskapai penerbangan India, Air India Express membatalkan puluhan penerbangan gara-gara ratusan kru mengajukan cuti sakit secara massal.
Air India Express mengatakan 85 penerbangan dibatalkan pada hari Kamis (9/5/2024), setelah sebelumnya menghentikan 70 penerbangan hari sebelumnya ketika 300 anggota awak tidak masuk kerja dan tidak dapat dihubungi.
Buntutnya, maskapai murah tersebut harus membatalkan lebih dari 150 penerbangan selama dua hari.
Perusahaan ini dijalankan oleh salah satu divisi Air India, bekas maskapai penerbangan nasional yang dijual pemerintah India kepada konglomerat Tata Group pada tahun 2022.
Maskapai ini mengoperasikan lebih dari 2.500 penerbangan seminggu di 31 bandara domestik dan 14 bandara internasional.
Layanan internasional yang terkena dampak termasuk penerbangan ke Sharjah, Abu Dhabi, Bahrain, Dammam dan Muscat.
Menyusul aksi cuti sakit massal itu, Air India Express pun memecat sedikitnya 30 anggota awak pada Rabu (8/5/2024) kemarin.
Maskapai ini mengirimkan surat pemutusan hubungan kerja dengan alasan “tidak bekerja secara terencana dan terencana tanpa alasan yang dapat dibenarkan”.
“Sejumlah besar penerbangan harus dibatalkan sehingga mengganggu seluruh jadwal, yang menyebabkan ketidaknyamanan luar biasa bagi para penumpang terhormat perusahaan,” bunyi surat itu.
Maskapai ini juga mengatakan tindakan awaknya “subversif terhadap kepentingan publik” dan “menyebabkan rasa malu, kerusakan reputasi yang parah, dan kerugian finansial yang serius bagi perusahaan”.
Belakangan diketahui, aksi cuti sakit secara massal merupakan wujud protes terhadap kebijakan perusahaan.
Baca juga: Sindiran Pengamat Penerbangan Alvin Lie, Banyak Bandara di Indonesia Dipaksa Jadi Internasional
Beberapa dari mereka yang masih bekerja mengatakan kepada The National kalau mereka telah melayangkan protes atas selisih gaji, promosi, beban kerja buntut rencana Tata untuk menggabungkan AIX Connec, maskapai penerbangan murah yang sebelumnya dikenal sebagai AirAsia, dengan Air India Express.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Juru bicara Air India Express, pihak maskapai menyatakan komitmennya untuk meminimalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada penumpang di tengah situasi yang tidak terduga, India Times melaporkan.
“Kami telah mengerahkan semua sumber daya dan Air India akan mendukung kami dengan mengoperasikan 20 rute kami,” kata juru bicara maskapai tersebut.
"Perusahaan telah menyarankan pelanggan untuk memeriksa apakah penerbangan mereka terpengaruh sebelum berangkat ke bandara," jelas maskapai, dikutip dari Skift.
Maskapai tersebut mengatakan pihaknya mengoperasikan 292 penerbangan pada hari Kamis (10/5/2024) dengan bantuan Air India.
“Jika penerbangan mereka dibatalkan, atau ditunda lebih dari tiga jam, mereka dapat memilih pengembalian uang penuh atau menjadwal ulang ke tanggal berikutnya tanpa biaya apa pun,” kata Air India Express.
Gaji dipotong 20 persen
Kru mengatakan pemutusan hubungan kerja melanggar hukum karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya yang diberikan.
“Mereka meminta kami datang untuk rapat kemarin tapi kru mulai menerima surat pemutusan hubungan kerja,” kata salah satu awak yang telah bekerja di maskapai tersebut selama 19 tahun, dikutip dari The National News.
Para kru mengatakan gaji mereka telah dipotong sebesar 20 persen dan tunjangan yang diterima, bahkan tunjangan perumahan pun dibatalkan.
“Tunjangan sewa rumah, tunjangan perjalanan, dan tunjangan seragam telah dihapus,” kata anggota kru lainnya.
“Dulu kami mendapat tunjangan alat rias karena perusahaan mewajibkan merek tertentu, itu pun dihilangkan," urai kru pesawat.
“Badan pengawas mengatakan kru wajib beristirahat selama delapan jam tanpa gangguan sebelum penerbangan. Tapi kami akan melakukan penerbangan lain dalam waktu 12 jam," tuturnya.
Anggota kru mengatakan mereka telah menulis surat berisi keluhan mereka bulan lalu kepada Natarajan Chandrasekaran, pimpinan Air India, namun tidak membuahkan hasil.
“Jika kesehatan kami terganggu, siapa yang akan memberikan kompensasi kepada kami?” tulis mereka.
“Sudah satu tahun kami menulis surat kepada manajemen. [Para] kru kelelahan dengan prosedur kerja yang ekstensif."
Serikat Pekerja Air India Express sedang berusaha untuk mempekerjakan kembali awak kapal yang dipecat, kata presidennya KK Vijayakumar.
“Ini melanggar hukum,” katanya.
“Adalah tugas kita untuk melindungi pekerjaan mereka. Ini adalah kekhawatiran kami dan kami telah melakukan intervensi dan berbicara dengan manajemen untuk memulihkan pekerjaan mereka.”
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)