Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Kepala Staf Umum Tentara Israel: Kalaupun Gaza Bisa Dihancurleburkan, Kami Tetap Tak Menang

Mantan Kepala Staf Umum IDF mengakui, rezimnya tak akan bisa menyatakan kemenangan sekalipun mereka bisa menghancurkan semua yang ada di Jalur Gaza.

Penulis: Bobby W
Editor: Sri Juliati
zoom-in Mantan Kepala Staf Umum Tentara Israel: Kalaupun Gaza Bisa Dihancurleburkan, Kami Tetap Tak Menang
AFP/Ariel Jerozolimski
Mantan Kepala Staf Umum tentara Zionis, Dan Halutz pada hari Minggu (12/5/2024) mengakui bahwa rezimnya tak akan bisa menyatakan kemenangan sekalipun mereka bisa menghancurkan semua yang ada di Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Staf Umum tentara Zionis Israel, Dan Halutz baru-baru ini mengeluarkan sebuah pernyataan blak-blakan terkait agresi negaranya di Palestina.

Pada Minggu (12/5/2024), Dan mengakui bahwa rezimnya tak akan bisa menyatakan kemenangan sekalipun mereka bisa menghancurkan semua yang ada di Jalur Gaza.

"Sudah banyak prajurit Israel yang tewas di Gaza dan di wilayah utara dengan sia-sia, karena perang ini tidak memiliki tujuan yang jelas," ungkap Halutz.

"Bahkan jika kita bisa benar-benar buat Gaza hancur, maka kami juga tidak akan bisa menunjukkan gambaran kemenangan," lanjut Halutz seperti yang dikutip Tribunnnews dari agensi berita Palestina, Sama.

"Satu-satunya gambaran yang akan dicatat dalam sejarah adalah kekalahan kita (Israel) setelah tanggal 7 Oktober (serangan Hamas), oleh karena itu kita harus berusaha dengan cara apa pun untuk membebaskan 132 sandera yang tersisa di Gaza," lanjutnya.

Ungkapan Halutz ini juga diamini Aviv Kohavi, mantan kepala staf umum rezim Zionis

Aviv mengakui bahwa tidak ada cara lain untuk menghentikan perang selain membebaskan semua tawanan yang disandera Hamas.

Berita Rekomendasi

"Pengembalian 'sandera' dari Gaza sama dengan menghentikan perang," katanya.

Mantan Perdana Menteri, Ehud Olmert juga mengatakan kepada saluran berbahasa Arab sebelumnya bahwa operasi militer yang selama ini dilakukan tidak akan menghasilkan pembebasan para sandera.

Selain itu pihaknya juga terus mengkawal pemerintahan Benjamin Netanyahu yang dinilainya terlalu ngotot untuk terus melakukan serangan ke Palestina.

"Kami juga akan terus berusaha mencegah kabinet Benjamin Netanyahu mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan kepentingan Israel yang sesungguhnya" kata Olmert.

Baca juga: 143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

143 Negara Dukung Palestina jadi Anggota PBB Termasuk Korea Utara

Sementara itu, mayoritas anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) turut menunjukkan dukungannya untuk mendukung resolusi keanggotaan penuh Palestina.

Tercatat ada 143 negara anggota PBB yang mendukung agar Palestina masuk menjadi anggota penuh.

Bahkan dukungan ke Palestina ini bisa menyatukan dua negara yang selalu bersiteru panas yakni Korea Selatan dan Korea Utara.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas