Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Belum Habis, Seorang Kolonel dan 4 Tentara Irak Tewas Gara-gara Granat

Seorang perwira militer Irak dan empat tentara tewas dalam serangan yang dilancarkan ISIS di Irak tengah

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in ISIS Belum Habis, Seorang Kolonel dan 4 Tentara Irak Tewas Gara-gara Granat
TANGKAPAN LAYAR twitter
DRONE BUNUH DIRI - Tangkapan layar dari video yang dirilis Milisi Perlawanan Irak saat meluncurkan drone bunuh diri untuk menyerang Banda Rosh Pina Israel pada Kamis (7/3/2024). Seorang perwira militer Irak dan empat tentara tewas dalam serangan yang dilancarkan ISIS di Irak tengah 

Baghdad kini berupaya mengurangi koalisi internasional pimpinan AS yang membantu mengalahkan ISIS dan ingin agar koalisi tersebut tetap berada di negara tersebut sebagai penasihat, dengan mengatakan bahwa pasukan keamanan lokal dapat menangani sendiri ancaman tersebut.

Meskipun kelompok ini menderita kerugian besar di Suriah pada 2019, para militan masih aktif dan terus melancarkan serangan.

Bulan lalu, ISIS melepaskan tembakan ke sebuah bus militer di pedesaan timur provinsi Homs, menewaskan sedikitnya 28 tentara Suriah dan pejuang pro-pemerintah.

Pada bulan Januari, kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas dua bom bunuh diri di Iran ketika ribuan pelayat berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Qassem Suleimani.

Setidaknya 91 orang tewas dan sekitar 300 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

ISIS Teror Rusia

Sebuah poster berisi ancaman pembunuhan yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin belakangan mencuat ke publik, hingga menjadi viral di sejumlah jejaring sosial media.

Ancaman yang dirilis kelompok Negara Islam (ISIS) dengan judul "Ancaman bagi semua orang Rusia yang kejam, termasuk Putin" beredar beberapa hari setelah kelompok Islam tersebut mengaku bertanggung jawab atas penyerbuan pusat konser di Moskow.

Berita Rekomendasi

Selain menyebar poster, dilansir Newsweek, kelompok ISIS juga turut merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin apabila mereka tak segera menghentikan penyiksaan pada 11 anggotanya sedang di tahanan di Moskow karena terlibat kasus penembakan di balai konser Crocus.

"Kepada semua orang Rusia yang liar! Berhenti menyiksa tahanan ISIS. Awas! Jangan berpikir bahwa kami tidak memiliki kesempatan untuk membalas dendam kepada Anda atas saudara-saudara kami yang ditangkap," ujar seseorang dalam video tersebut.

Adapun insiden penembakan berdarah ini terjadi pada akhir pekan kemarin di Balai Kota Crocus, Krasnogorsk, Moskow barat laut.

Saat itu warga berbondong-bondong datang ke Balai kota untuk menyaksikan konser band rock veteran Picnic, namun menjelang konser akan dimulai secara mengejutkan lima orang bersenjata menyerbu penonton yang ada di dalam gedung.

Tak hanya melakukan penembakan pelaku bertopeng yang mengenakan seragam taktis itu juga turut melemparkan bahan peledak yang memicu kebakaran besar hingga gedung konser runtuh dan atapnya terbakar.

Dalam video yang beredar di media sosial, beberapa pengunjung yang panik meminta bantuan dari atap gedung konser yang terbakar di belakang mereka.

Sementara dalam cuplikan video lainnya orang-orang berteriak, berusaha merangkak keluar dari tempat pertunjukan musik saat para teroris mulai melakukan penembakan brutal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas