Mobil Tahanan Diserang Kelompok Bersenjata di Pintu Tol Prancis, 2 Sipir Tewas, Napi Sempat Kabur
Sebuah mobil van penjara di Perancis diserang oleh kelompok bersenjata pada Selasa (14/5/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah mobil van penjara di Prancis diserang oleh kelompok bersenjata pada Selasa (14/5/2024).
Mobil van tersebut diketahui sedang membawa tahanan Mohamed Amra yang dikenal sebagai 'Si Lalat'.
Amra sedang dibawa dari pengadilan ke penjara ketika sebuah mobil menabrak mobil van penjara di pintu tol.
Dalam sebuah rekaman CCTV, terlihat sebuah mobil hitam melaju ke depan sebuah van putih, dikutip dari Sky News.
Kemudian pintu mobil terbuka dan beberapa pria bersenjata berpakaian hitam keluar dari mobil tersebut.
Baku tembak pun terjadi dan satu orang tampaknya diminta oleh orang-orang bersenjata tersebut untuk menjauh dari van.
Insiden itu terjadi Selasa malam pagi di sebuah jalan tol di Incarville di wilayah Eure di Perancis utara.
Akibat serangan tersebut, dua petugas penjara tewas dan tiga lainnya terluka parah, dikutip dari France24.
Berbicara kepada media setelah pertemuan unit krisis, Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti membenarkan bahwa dua petugas telah tewas.
“Yang satu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang seharusnya dua hari lagi merayakan ulang tahunnya yang ke-21. Yang satu lagi meninggalkan seorang istri yang sedang hamil lima bulan,” ujarnya, dikutip dari BBC.
Sementara narapidana tersebut diketahui melarikan diri bersama para pria bersenjata.
Amra dihukum karena perampokan pada 10 Mei dan telah didakwa oleh jaksa di Marseille atas penculikan yang menyebabkan kematian.
Baca juga: Akankah UE Terima Wacana Kedaulatan Eropa oleh Presiden Prancis Macron?
Narapidana berusia 30 tahun tersebut dikatakan memiliki hubungan dengan sebuah geng di kota selatan Marseille, yang dilanda kekerasan geng terkait narkoba.
Meski sempat kabur, Amra dibawa kembali ke penjara di kota Évreux setelah menghadiri sidang pagi di Rouen.
Mengetahui hal tersebut, Presiden Emmanuel Macron bersumpah bahwa segala upaya akan dilakukan untuk menemukan pelaku di balik serangan itu.
Sejalan dengan Macron, Moretti mengatakan akan segera menangkap pelaku.
"Mereka adalah orang-orang yang nyawanya tidak berarti apa-apa. Mereka akan ditangkap, diadili, dan dihukum sesuai dengan kejahatan yang mereka lakukan," katanya.
Ratusan polisi dan polisi telah dikerahkan untuk mengambil bagian dalam pencarian.
Insiden ini membuat serikat petugas mengumumkan hari layanan minimum pada hari Rabu dan meminta tindakan segera untuk meningkatkan keselamatan staf.
Dupond-Moretti mengatakan dia akan bertemu dengan perwakilan serikat pekerja pada hari Rabu.
Siapakah Amra?
Sebelum insiden ini, Amra diketahui juga telah mencoba untuk kabur dari penjara.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Sumber penjara.
Ia mencoba membuka jeruji selnya beberapa hari sebelum ini.
Setelah itu, Amra dilaporkan dimasukkan ke dalam sel isolasi.
Amra juga telah dievaluasi ulang sebagai kategori risiko 'Pengawal 3'/
Sehingga diperlukan lebih banyak penjagaan selama transportasi.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)