Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Pelindung Utama Tel Aviv Meradang Lihat Warga Israel Injak-injak Kardus Makanan untuk Bantuan Gaza

Kelompok "Order 9" mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dengan alasan untuk mencegah pasokan makanan sampai ke Hamas di Gaza.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in 2 Pelindung Utama Tel Aviv Meradang Lihat Warga Israel Injak-injak Kardus Makanan untuk Bantuan Gaza
Kolase Tribunnews
Kontras. Seorang anak Palestina berdiri di depan puing bekas bangunan yang dibom IDF. Sementara warga Israel merusak bantuan makanan yang hendak dikirim untuk warga Gaza. 

"Warga Gaza terancam kelaparan dan sangat membutuhkan pasokan. Saya akan menyampaikan keprihatinan saya kepada pemerintah Israel,” tambahnya.

PBB juga mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan di Gaza.

Mereka menyerukan perlindungan yang lebih baik bagi semua fasilitas dan bantuan kemanusiaan di Gaza, serta menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil dan pekerja bantuan.

Sementara itu, situasi di Gaza semakin memburuk. Lebih dari 35.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel, yang mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

PBB: Stok Makanan Kian Menipis

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths memperingatkan pada hari Kamis kemarin, kelaparan adalah risiko langsung di Gaza karena stok makanan semakin menipis.

Ia juga menggambarkan tantangan baru sejak dimulainya operasi Rafah Israel yang membuat perencanaan dan pendistribusian bantuan hampir mustahil dilakukan.

BERITA REKOMENDASI

Ketika Israel menggempur Gaza bagian selatan, sekitar 600.000 orang atau sekitar setengah dari populasi pengungsi yang berlindung di sana telah melarikan diri ke daerah lain di wilayah kantong yang terkepung, terkadang kembali ke rumah-rumah yang dibom atau ladang kosong.

Martin Griffiths mengatakan badan global tersebut sedang berjuang untuk membantu warga Gaza, dengan impor bantuan terhambat melalui Gaza selatan dan pertempuran baru menambah tantangan distribusi.

“Stok makanan yang tersedia di Gaza selatan sudah habis. Saya pikir kita sedang membicarakan hampir tidak ada lagi yang tersisa,” kata Martin Griffiths kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Jenewa, kemarin.

“Jadi operasi kemanusiaan terhenti, benar-benar terhenti. Kami tidak bisa melakukan apa yang ingin kami lakukan,” katanya, seraya menyebut operasi bantuan tersebut “tidak direncanakan”.

Militer Israel mengatakan operasinya di Rafah dimaksudkan untuk membunuh pejuang Hamas dan membongkar infrastruktur yang digunakan oleh kelompok tersebut, yang mengatur wilayah Palestina yang diblokade.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas