Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ingin Perluasan Serangan di Rafah ketika Hampir Satu Juta Warga Palestina Tinggalkan Rafah

Israel menginginkan ‘perluasan’ serangan terhadap Rafah ketika hampir satu juta warga Palestina meninggalkan kota tersebut.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Ingin Perluasan Serangan di Rafah ketika Hampir Satu Juta Warga Palestina Tinggalkan Rafah
AFP/-
Anak laki-laki menyaksikan asap mengepul selama serangan Israel di timur Rafah di Jalur Gaza selatan pada 13 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by AFP) 

Israel Ingin Perluasan Serangan di Rafah ketika Hampir Satu Juta Warga Palestina Tinggalkan Rafah

TRIBUNNEWS.COM- Israel menginginkan ‘perluasan’ serangan terhadap Rafah ketika hampir satu juta warga Palestina meninggalkan kota tersebut.

PBB mengatakan Rafah menghadapi situasi ‘apokaliptik’ karena kekurangan bantuan kemanusiaan.

Para pejabat Israel telah menegaskan kembali niat mereka untuk menyerang Rafah pada tanggal 20 Mei, ketika Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan bahwa lebih dari 810.000 orang terpaksa meninggalkan kota Gaza selatan selama dua minggu terakhir.

Berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin bahwa Tel Aviv akan memperluas operasi Rafahnya.

“Kami berkomitmen untuk memperluas operasi darat di Rafah hingga akhir pembongkaran Hamas dan pemulihan para sandera,” sebuah pernyataan dari kantor Gallant mengutip pernyataannya dalam pertemuan tersebut.

Menteri Pertahanan mencatat bahwa Israel melakukan penyesuaian terhadap operasi evakuasi di Rafah.

BERITA REKOMENDASI

Sejumlah korban tiba di rumah sakit, semuanya anak-anak, setelah pendudukan Israel mengebom rumah mereka di kawasan Sultan, sebelah barat Rafah. pic.twitter.com/ioZvCLnfzY

“Eksodus berlanjut di Gaza,” kata badan PBB itu melalui postingan media sosial. “Setiap kali ada keluarga yang mengungsi, hidup mereka berada dalam risiko yang serius. Orang-orang terpaksa meninggalkan segalanya demi mencari keselamatan. Tapi tidak ada zona aman.” tulis akun X, — Eye on Palestine.

Kurangnya bantuan di Rafah telah menyebabkan para pejabat mengatakan bahwa kota Gaza selatan sedang menghadapi konsekuensi “apokaliptik”.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Martin Griffiths mengatakan kepada wartawan AFP di sela-sela pertemuan dengan para pejabat di Doha bahwa kelaparan yang akan terjadi akan menjadi kenyataan.

“Jika bahan bakar habis, bantuan tidak akan sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Kelaparan yang sudah lama kita bicarakan dan sedang terjadi, tidak akan terjadi lagi. Itu akan hadir,” kata Griffiths.

“Saya pikir kekhawatiran kami, sebagai warga komunitas internasional, adalah konsekuensinya akan sangat berat. Sulit, sulit, dan apokaliptik.”

Kecaman publik internasional semakin keras setelah Israel pada awalnya mengumumkan rencana invasi ke kota Gaza selatan, yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Palestina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas