Israel Ingin Perluasan Serangan di Rafah ketika Hampir Satu Juta Warga Palestina Tinggalkan Rafah
Israel menginginkan ‘perluasan’ serangan terhadap Rafah ketika hampir satu juta warga Palestina meninggalkan kota tersebut.
Penulis: Muhammad Barir
Pada tanggal 6 Mei, Israel memerintahkan warga sipil Palestina yang mencari perlindungan di Rafah untuk mengevakuasi sebagian kota dan memulai serangan pasukan dan tank.
Bukti video penyerangan tersebut menunjukkan tentara Israel menembakkan peluru tank ke tenda-tenda di Rafah.
Kelompok perlawanan Palestina terus melanjutkan perjuangan mereka melawan invasi tentara Israel.
Pada hari Sabtu, sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengumumkan bahwa “pasukannya mampu menghabisi 15 tentara Zionis di timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan.”
Dalam pernyataannya, kelompok tersebut melaporkan bahwa likuidasi pasukan Israel ini terjadi “setelah kelompok Qassam menyerbu sebuah rumah di mana sejumlah besar tentara dibarikade dan bentrok dengan mereka dari jarak nol, setelah itu mujahidin kami meledakkan bom anti-Israel. perangkat personel di lingkungan Al-Tanour, sebelah timur kota Palestina.”
Israel memberikan proposal kepada Mesir untuk membuka kembali penyeberangan Rafah dan menerima pengungsi Palestina untuk “mengelola operasinya di masa depan.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “tidak seorang pun boleh menyandera penduduk Palestina dengan cara apa pun, dan saya tidak akan menyandera mereka.”
Kairo menolak usulan tersebut, dan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan upaya putus asa untuk menyalahkan Mesir karena menghalangi bantuan.
(Sumber : The Cradle)