Presiden Ebrahim Raisi Ditemukan, Delegasi Iran: Jenazah Dapat Dikenali meski Alami Luka Bakar
Jenazah presiden Iran Ebrahim Raisi dapat diintentifikasi meski mengalami luka bakar, pemakaman akan berlangsung pada Selasa, 21 Mei 2024.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilakukan pencarian intensif di tengah kondisi hujan lebat dan kabut tebal, jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi akhirnya ditemukan pada Senin (20/5/2024) waktu setempat.
Tak hanya Presiden Raisi, dalam operasi pencarian tersebut tim penyelamat juga telah menemukan 8 awak helikopter Bell 212 yang jatuh di pegunungan timur laut Iran, tak jauh dari perbatasan Iran-Azerbaijan.
Adapun daftar jenazah tersebut di antaranya Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian serta Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati.
Serta seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, serta pengawal lainnya.
Tak jauh dari lokasi tersebut, ditemukan pula jenazah imam shalat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem yang dalam kondisi yang lebih baik.
Sembilan jenazah tersebut berhasil ditemukan tim penyelamat dan Petugas SAR di hutan lebat Dizmar di Provinsi Azerbaijan Timur.
"Dia masih hidup hingga satu jam setelah kecelakaan udara dan bahkan sempat melakukan percakapan telepon dengan Tuan Gholam-Hossein Esmaeili, kepala Kantor Presiden," kata pejabat itu.
Semua Jenazah Bisa Diidentifikasi
Meski mengalami luka bakar menyeluruh, namun melansir dari media lokal IRNA, jenazah Raisi dan delapan penumpang lainnya dapat dikenali tanpa perlu melakukan tes DNA.
“Jenazah Presiden Ebrahim Raisi dan anggota delegasinya, yang tewas dalam kecelakaan helikopter, telah diidentifikasi dan tidak perlu melakukan tes DNA,” kata kepala Organisasi Penanggulangan Bencana Iran.
Selanjutnya jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi diangkut ke kota Tabriz untuk diautopsi lebih lanjut.
Baca juga: Intelijen Iran Dikabarkan Grebek Kedutaan India di Teheran, Buntut Kematian Presiden Raisi
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan heli yang ditumpangi Raisi dan pejabat Iran terjadi di wilayah pegunungan di timur laut Iran, tak jauh dari perbatasan Iran-Azerbaijan.
Presiden Raisi menumpangi helikopter tersebut untuk meresmikan sebuah proyek bendungan pada hari Minggu.
Bendungan Qiz-Qalasi merupakan proyek bersama dengan pemerintah Azerbaijan.
Namun ketika heli yang ditumpangi rombongan Raisi hendak kembali ke ibu kota, helikopter tersebut mendadak hilang kontak.
Jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Teheran, Resul Serdar, mengungkap bahwa kondisi helikopter terbakar habis tanpa sisa.
Kecelakaan heli yang ditumpangi Presiden Raisi kemungkinan besar disebabkan oleh cuaca yang buruk yang memicu awan dan kabut tebal.