Gagal Berhari-hari, Tentara Israel Kerahkan Pasukan Besar untuk Jebol Yabna di Pusat Rafah
Sejauh ini, Israel belum mampu memasuki lingkungan di Rafah tersebut karena perlawanan sengit oleh milisi perlawanan Palestina.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Gagal Berhari-hari, Tentara Israel Kerahkan Pasukan Besar untuk Jebol Yabna di Pusat Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Jalur Gaza melaporkan kalau tentara pendudukan Israel sedang mengerahkan pasukannya sebagai persiapan untuk menyerbu lingkungan “Yabna” di pusat Rafah, Gaza Selatan.
Sejauh ini setelah hampir satu pekan lebih, Israel belum mampu memasuki lingkungan tersebut karena perlawanan sengit oleh milisi perlawanan Palestina.
"Saksi mata melaporkan tank-tank pendudukan Israel mengambil posisi baru di Rafah pada hari Rabu, lebih jauh ke barat dibandingkan sebelumnya di sepanjang pagar perbatasan selatan dengan Mesir," tulis laporan Khaberni, Kamis (23/5/2024).
Baca juga: IDF Bawa Pasukan Buldozer ke Khan Yunis, Qassam Bertahan Mati-matian di Rafah, Hamas: Kuburan Israel
Penduduk Rafah membenarkan kalau pasukan pendudukan Israel menggunakan kekuatan besar pada Rabu malam saat mengebom Yabna dengan pesawat tempur, helikopter, drone, dan pesawat pengintai, selain tembakan artileri dari tank.
Sementara itu, Reuters mengutip seorang penduduk Rafah yang mengatakan, "Tank-tank Israel melakukan serangan terbatas ke Rafah tenggara di bawah perlindungan tembakan besar-besaran (serangan udara) yang berlanjut sepanjang malam."
Pada Rabu malam, tank-tank Israel maju ke pinggiran daerah ramai di jantung Rafah pada malam yang menyaksikan salah satu gelombang pemboman terberat di kota tersebut.
Baca juga: Tank-Tank IDF Menyemut, AS: Israel Kerahkan Kekuatan yang Cukup untuk Besar-besaran Menyerang Rafah
Tentara Israel Perluas Invasi, Rafah Bak Neraka
Pengerahan pasukan besar oleh IDF ini disebutkan menjadi bagian dari rencana perluasan operasi militer di Rafah.
Atas situsi tersebut, PBB mengatakan Rafah menghadapi situasi ‘apokaliptik’ karena kekurangan bantuan kemanusiaan.
Para pejabat Israel telah menegaskan kembali niat mereka untuk menyerang Rafah pada tanggal 20 Mei, ketika Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperkirakan bahwa lebih dari 810.000 orang terpaksa meninggalkan kota Gaza selatan selama dua minggu terakhir.
Berbicara dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin bahwa Tel Aviv akan memperluas operasi Rafahnya.
“Kami berkomitmen untuk memperluas operasi darat di Rafah hingga akhir pembongkaran Hamas dan pemulihan para sandera,” sebuah pernyataan dari kantor Gallant mengutip pernyataannya dalam pertemuan tersebut.
Menteri Pertahanan mencatat bahwa Israel melakukan penyesuaian terhadap operasi evakuasi di Rafah.
Sejumlah korban tiba di rumah sakit, semuanya anak-anak, setelah pendudukan Israel mengebom rumah mereka di kawasan Sultan, sebelah barat Rafah. pic.twitter.com/ioZvCLnfzY