Israel Kecam Jerman yang Akan Menangkap dan Deportasi PM Israel Benjamin Netanyahu
Israel mengecam pernyataan dari kantor Kanselir Jerman Olaf Scholz yang akan menangkap dan mendeportasi Benjamin Netanyahu.
Penulis: Hasanudin Aco
Israel mengecam Jerman karena akan menangkap dan mendeportasi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu jika Mahkamah Internasional atau ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan.
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Israel pada Kamis (24/5/2024) mengecam pernyataan dari kantor Kanselir Jerman Olaf Scholz yang akan menangkap dan mendeportasi Benjamin Netanyahu jika ICC menerapkan surat perintah penangkapannya.
“Saya mengingat pemimpin Jerman yang datang ke sini beberapa hari setelah tanggal 7 Oktober dan menyatakan bahwa Hamas adalah Nazi baru. Mereka menginginkan genosida terhadap orang-orang Yahudi. Banyak orang di dunia perlu memeriksa pedoman moral mereka (Jerman) dan berada di sisi yang benar dalam sejarah,” kata Juru Bicara Pemerintah Israel Avi Hyman kepada Fox News seperti dikutip dari Times of Israel.
Sehari sebelumnya ketika ditanya apakah Jerman akan melaksanakan perintah penangkapan ICC, Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit menjawab, “Tentu saja. Ya, kami mematuhi hukum.”
Duta Besar Israel untuk Jerman, Ron Prosor, juga mengecam pernyataan tersebut dalam sebuah postingan di X (Twitter).
“Ini keterlaluan!” dia menulis. “Pernyataan publik bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri akan kehilangan kredibilitasnya jika tangan kita terikat begitu kita membela diri.”
Soroti Jaksa ICC
Ron Prosor mengatakan Jaksa ICC Karim Khan yang mengeluarkan surat penangkapan Benjamin Netanyahu Cs menyamakan pemerintahan demokratis dengan Hamas sehingga menjelekkan dan mendelegitimasi Israel dan orang-orang Yahudi.
"Dia benar-benar kehilangan pedoman moralnya. Jerman mempunyai tanggung jawab untuk menyesuaikan kembali kompas ini,” tambah Prosor.
Khan awal pekan ini meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant karena menyebabkan pemusnahan, menyebabkan kelaparan sebagai metode perang termasuk penolakan pasokan bantuan kemanusiaan, dan dengan sengaja menargetkan warga sipil dalam konflik Gaza.
Baca juga: Jaksa ICC Bersuara setelah Diancam Netanyahu: Upaya Menghalangi, Intimidasi Harus Segera Dihentikan
Israel dengan tegas menolak tuduhan tersebut, mengecam pengadilan karena secara implisit membandingkan para pemimpin Israel dengan teroris Hamas.
Israel berencana mengundang Khan dalam beberapa pekan terakhir untuk menunjukkan kepadanya bagaimana keputusan dibuat dalam upaya untuk mencegah dia meminta surat perintah penangkapan bagi para pejabat Israel.
Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu menyebabkan 35.700 warga Palestina, tewas menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Begini Cara Penangkapan Netanyahu
ICC merupakan organisasi antarpemerintah independen yang secara organisasional tidak terkait dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pengadilan internasional ini pun tidak bisa mengandalkan otoritas PBB untuk menangkap Putin.