Peluncuran Satelit Mata-mata Korea Utara Gagal Total, Roket Meledak Tak Lama setelah Diluncurkan
Peluncuran yang gagal pada hari Senin terjadi beberapa jam setelah para pemimpin Korea Selatan, China dan Jepang bertemu di Seoul.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
Korea Utara memberikan peringatan untuk berhati-hati di perairan antara Semenanjung Korea dan China dan di sebelah timur pulau utama Luzon di Filipina selama periode peluncuran dari Senin hingga 3 Juni.
Korea Utara dengan tegas menyatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk meluncurkan satelit dan menguji rudal.
Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara menyebut peluncuran roket Korea Utara sebagai “tantangan serius bagi seluruh dunia.”
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebut peluncuran satelit oleh Korea Utara sebagai adalah provokasi yang secara serius mengancam keamanan negeri dan keamanan regional.
Dalam pertemuan trilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri China Li Qiang pada Senin pagi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyerukan tindakan tegas internasional jika Korea Utara tetap melanjutkan rencana peluncurannya.
Kishida, pada bagiannya, mendesak Korea Utara untuk menarik rencana peluncurannya.
Namun Li tidak menyinggung soal rencana peluncuran tersebut saat ia memberikan komentar mengenai peningkatan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea melalui resolusi politik.
Kata Pengamat
Beberapa pengamat mengatakan bahwa peluncuran satelit Korea Utara di hari pertama dari 8 hari pertemuan tersebut mungkin bertujuan untuk meredakan ketegangan pada pertemuan Seoul-Beijing-Tokyo dan menunjukkan ketidaksenangannya terhadap aksi China.
Masih mengutip NBC News, pakar menilai Kim Jong Un tengah berupaya memperkuat hubungan dengan China dan Rusia untuk membentuk front persatuan melawan Amerika, sehingga diplomasi China dengan Korea Selatan dan Jepang mungkin mengganggunya.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada hari Senin mengecam keras pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Li, Yoon dan Kishida, dan menyebutnya sebagai campur tangan yang tidak disengaja dalam urusan dalam negerinya.
Kementerian tersebut mempermasalahkan bagian dari pernyataan bersama yang mengatakan ketiga pemimpin tersebut menekankan kembali posisi mereka saat ini mengenai isu denuklirisasi Semenanjung Korea.
Baca juga: China-Korea Utara Kirim Surat Mesra ke Putin Usai Dilantik Sebagai Presiden Rusia Seumur Hidup
Meskipun Korea Utara memfokuskan sebagian besar kritiknya pada Korea Selatan karena diduga bertanggung jawab atas pernyataan tersebut, namun sangat jarang Korea Utara mengecam pernyataan yang ditandatangani oleh China.
Kim Jong Un berencana meluncurkan 3 satelit mata-mata lagi pada tahun 2024.
Peluncuran pertama dilakukan pada November tahun lalu.
Peluncuran itu pun dilakukan setelah dua kali gagal lepas landas.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)