Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembantaian di Tel al-Sultan Rafah, Israel Balik Tuding Hamas: Kami Cuma Pakai Bom Kecil 17 Kg

IDF mencurigai artileri Hamas menyebabkan kebakaran mematikan di lokasi kamp pengungsi Tel Al-Sultan di Rafah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pembantaian di Tel al-Sultan Rafah, Israel Balik Tuding Hamas: Kami Cuma Pakai Bom Kecil 17 Kg
AFP/EYAD BABA
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Otoritas Palestina dan kelompok militan Hamas mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP) 

Penyelidikan IDF mengklaim, kalau amunisi, senjata, atau bahan lain yang disimpan di sekitar lokasi mungkin telah menyebabkan ledakan sekunder dan kebakaran yang diakibatkannya.

Seorang pejabat senior IDF memberikan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut kepada i24NEWS:

"Pada Minggu malam, IDF melenyapkan tokoh senior Hamas berdasarkan informasi intelijen."

"Tragisnya, kebakaran tersebut menewaskan sejumlah warga sipil. Zona serangan berjarak satu kilometer dari wilayah kemanusiaan, yang tidak berupa tenda melainkan bangunan,” katanya.

Dia menambahkan, "Kami menggunakan amunisi seberat 17 kilogram, yang terkecil yang kami bisa, tetapi ada hal lain yang menyebabkan kebakaran di dekat sasaran. Meskipun terjadi tragedi, kami mencoba memahami apa yang memicu kebakaran tersebut."

Keterangan ini menandai perubahan pernyataan IDF yang sebelumnya mengindikasikan kalau bom 'kecil' mereka mengenai tangki bahan bakar yang ada di dekat kamp pengungsian tersebut.

Baca juga: Temuan Soal Pembantaian Rafah: Bom Israel Kena Tangki Bahan Bakar Tal Al-Sultan, Para Korban Hangus

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di area kamp yang menampung para pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Hamas dan Otoritas Palestina mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan mereka menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di area kamp yang menampung para pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. - Hamas dan Otoritas Palestina mengatakan serangan Israel terhadap sebuah pusat pengungsi menewaskan puluhan orang di dekat kota Rafah di selatan pada tanggal 26 Mei, sementara tentara Israel mengatakan mereka menargetkan militan Hamas. (Photo by Eyad BABA / AFP) (AFP/EYAD BABA)

Amnesty Internasional: Israel Lakukan Kejahatan Perang

Terpisah dari pembelaan diri Israel, Amnesty Internasional di Inggris mengutuk serangan udara Israel di Rafah sebagai 'kejahatan perang'.

BERITA REKOMENDASI

'Serangan udara mengerikan yang terjadi awal pekan ini terhadap warga sipil di Rafah adalah yang terbaru dari peningkatan serangan pasukan Israel di Jalur Gaza yang diduduki,' kata Amnesty UK

Amnesty International di Inggris pada hari Selasa mengecam keras serangan udara baru-baru ini di Rafah, dan menggambarkannya sebagai serangan yang “mengerikan” dan menuduh pasukan Israel meningkatkan serangan di Jalur Gaza “yang bertentangan dengan hukum internasional.”

“Serangan udara mengerikan yang terjadi akhir pekan ini terhadap warga sipil di Rafah adalah yang terbaru dari peningkatan serangan pasukan Israel di Jalur Gaza yang diduduki,” kata Amnesty UK, menekankan sifat serangan yang tidak pandang bulu yang mengakibatkan banyak korban sipil.

Organisasi tersebut menyoroti bahwa serangan semacam itu, yang membunuh atau melukai warga sipil, merupakan “kejahatan perang” dan menuntut penyelidikan segera.

Baca juga: Ledakan Dahsyat Guncang Holon Tel Aviv Saat Korban Pembantaian Israel di Rafah Bertambah Puluhan

“Serangan tanpa pandang bulu seperti ini, yang membunuh atau melukai warga sipil, adalah kejahatan perang dan harus diselidiki,” tegas Amnesty International, menyerukan akuntabilitas dan keadilan bagi para korban.

Perluasan serangan Israel ke Rafah saat ini membuat tentara Israel hampir sepenuhnya menguasai wilayah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, sebuah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Tentara Israel sejauh ini telah menguasai hampir dua pertiga wilayah koridor tersebut seiring dengan kemajuan mereka melalui pemboman dan penembakan besar-besaran.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas