Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Mantan Bos Mossad Ancam Jaksa ICC yang Selidiki Kejahatan Israel di Palestina

Mantan Bos Mossad Yossi Cohen ternyata pernah mengancam Jaksa ICC Fatou Bensouda yang selama masa jabtannya menyelidiki kejahatan Israel di Palestina.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Terungkap Mantan Bos Mossad Ancam Jaksa ICC yang Selidiki Kejahatan Israel di Palestina
X
Mantan pemimpin badan intelijen dan operasi khusus Israel (Mossad), Yossi Cohen (kiri) pernah mengancam mantan jaksa ICC, Fatou Bensouda (kanan) saat menyelidiki kejahatan Israel di Palestina sejak tahun 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Intelijen dan Operasi Khusus Israel (Mossad) ternyata pernah mengirimkan ancaman kepada mantan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Fatou Bensouda, selama masa jabatannya ketika ia menyelidiki Israel atas dugaan melakukan kejahatan perang di wilayah Palestina.

Mantan pimpinan Intelijen dan Operasi Khusus Israel (Mossad), Yossi Cohen, mengancam Fatou Bensouda, dalam serangkaian pertemuan rahasia di mana Yossi Cohen mencoba membujuknya untuk menutup penyelidikan tersebut.

Sejak tahun 2021, ICC telah memimpin penyelidikan terhadap potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, sejak tahun 2014. 

Mossad Ancam Jaksa ICC

Menurut laporan The Guardian, pertemuan rahasia antara Yossi Cohen dan Jaksa Fatou Bensouda terjadi pada tahun-tahun sebelum keputusan ICC untuk membuka penyelidikan resmi terhadap Israel atas dugaan melakukan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di wilayah Palestina.

"Penyelidikan, yang dimulai pada tahun 2021, menghasilkan keputusan penggantinya, Jaksa ICC Karim Khan, minggu lalu mengumumkan permintaannya untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah perang di Gaza, serta Menteri Pertahanan Yoav Galant," lapor The Guardian, Selasa (28/5/2024).

Menurut seorang pejabat Israel, Yossi Cohen bertindak atas persetujuan “komando tinggi” dan tindakannya dibenarkan berdasarkan ancaman yang ditimbulkan oleh ICC terhadap tentara Israel.

Fatou Bensouda mengatakan tujuan Mossad adalah mengkriminalisasi penggugat atau merekrutnya untuk bekerja sama dengan tuntutan Israel.

BERITA TERKAIT

Sumber ketiga yang mengetahui proses tersebut mengatakan Yossi Cohen bertindak sebagai “utusan tidak resmi” untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Sekelompok kecil pejabat senior ICC memberi pengarahan kepada Fatou Bensouda tentang upaya Yossi Cohen untuk mempengaruhinya," ungkap sumber pejabat Israel kepada The Guardian.

Menurut keterangan sumber tersebut, Yossi Cohen beberapa kali menekan Fatou Bensouda untuk tidak membuka penyelidikan kriminal terhadap Israel atas apa yang terjadi di wilayah Palestina di hadapan Pengadilan Kriminal Internasional.

Baca juga: ICC dan ICJ, Apa Bedanya?

“Anda membutuhkan bantuan kami (Israel) dan biarkan kami menjaga Anda. Anda tidak ingin terlibat dalam hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan atau hidup Anda," kata sumber tersebut, mengulang laporan tentang ancaman Yossi Cohen terhadap Fatou Bensouda.

Seseorang yang mengetahui tindakan Yossi Cohen mengatakan dia menggunakan "taktik tercela" terhadap Fatou Bensouda sebagai bagian dari upaya yang gagal untuk mengintimidasi dan mempengaruhinya.

Menurut dua sumber yang mengetahui langsung situasi tersebut, Mossad juga mengancam anggota keluarga Fatou Bensouda dan memperoleh salinan rekaman rahasia suaminya.

"Pejabat Israel kemudian berusaha menggunakan materi tersebut untuk mendiskreditkan Fatou Bensouda yang menjadi Penggugat Israel," kata sumber itu.

ICC Ajukan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas