Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tuntaskan Latihan Perang, Brigade Golani Israel Bersiap Serbu Lebanon, Hizbullah Sediakan Kejutan

Ini mengindikasikan kesiapan Tentara IDF untuk mengubah kebijakan mereka dari selama ini defensif menjadi ofensif di front utara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tuntaskan Latihan Perang, Brigade Golani Israel Bersiap Serbu Lebanon, Hizbullah Sediakan Kejutan
khaberni/HO
Tank-tank pasukan Israel di perbatasan Lebanon. IDF menyatakan, unit Brigade Golani sudah menyelesaikan latihan dan simulasi perang sebagai persiapan konfrontasi ke Lebanon. 

Tuntaskan Latihan Perang, Brigade Golani Israel Bersiap Serbu Lebanon, Hizbullah Sediakan Kejutan

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel dalam sebuah pernyataan pada Rabu (29/5/2024) menyatakan kalau Brigade Golani IDF telah menyelesaikan pelatihan simulasi perang di perbatasan Lebanon.

Penuntasan simulasi perang itu terjadi di tengah konfrontasi IDF di perbatasan Utara yang sedang berlangsung dengan Hizbullah selama 8 bulan.

Ini mengindikasikan kesiapan Tentara IDF untuk mengubah kebijakan mereka dari selama ini defensif menjadi ofensif di front utara.

Baca juga: Unit Brigade Golani IDF yang Hendak Menyusup ke Lebanon Kena Hantam Peluru Artileri Hizbullah

Dilansir Anadolu, Tentara IDF juga menyatakan:

“Brigade Golani menyelesaikan serangkaian latihan sebagai bagian dari persiapan pertempuran di wilayah utara, termasuk simulasi pengendalian target dan pertempuran di tengah medan yang kompleks.”

Brigade Golani, juga dikenal sebagai Brigade 1, adalah brigade infanteri dalam angkatan bersenjata Israel, yang berafiliasi dengan Divisi ke-36 IDF dan secara tradisional terkait dengan Komando Front Utara.

Berita Rekomendasi

Pernyataan IDF itu juga mengatakan kalau pelatihan tersebut mencakup “kemampuan untuk menghadapi rudal anti-lapis baja musuh, menangani alat peledak dan mendeteksinya selama manuver, serta dengan cepat memantau dan menetralisir penyabot. Pasukan juga dilatih untuk mengangkut korban luka dalam keadaan kompleks. ."

IDF menyiratkan , pihaknya akan mengubah status pertempuran dari selama ini bersifat defensif menjadi lebih ofensif.

Tentara Israel dari unit infanteri Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007.
Tentara Israel dari unit infanteri Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007. (MENAHEM KAHANA / AFP)

“Para prajurit Brigade Golani telah melancarkan pertempuran defensif di perbatasan utara selama sekitar 4 bulan, di mana mereka ditempatkan di garis pertahanan pertama, di mana mereka melakukan penyergapan dan berpatroli di sepanjang pagar dan menyerang militan Hizbullah di perbatasan,".

“Selama beberapa minggu terakhir, batalyon Kelompok Tempur Brigade Golani berpartisipasi dalam latihan yang meningkatkan kesiapan brigade untuk menghadapi skenario pertempuran di utara,” tulis pernyataan itu.

IDF menambahkan kalau para prajurit brigade Golani dilatih untuk mengendalikan sasaran di medan yang menyerupai Lebanon.

"Dan selama pelatihan mereka menerapkan pengalaman operasional mereka dari pertempuran di Jalur Gaza,” klaim pernyataan tersebut.

Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, IDF memang menggaungkan manuver militer ke Lebanon dengan menyelenggarakan latihan yang mensimulasikan berbagai skenario pertempuran di perbatasan utara negara itu.

Israel menghadapi konfrontasi dengan Hizbullah dan sejumlah faksi lain milisi yang melancarkan serangan sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Gambar ILustrasi. Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan menyergap konvoi tentara Israel dan menghujani IDF dengan berbagai jenis tembakan mulai dari peluru artileri, rudal berpemandu, hingga senjata anti tank di Ruwaisat Al-Alam, Kamis (25/4/2024) malam.
Gambar ILustrasi. Kelompok milisi Lebanon, Hizbullah dilaporkan menyergap konvoi tentara Israel dan menghujani IDF dengan berbagai jenis tembakan mulai dari peluru artileri, rudal berpemandu, hingga senjata anti tank di Ruwaisat Al-Alam, Kamis (25/4/2024) malam. (khaberni/HO)

Hizbullah Punya Kejutan

Di sisi lain, Kelompok Hizbullah di Lebanon dilaporkan akan menggunakan rudal buatan Rusia dan Iran untuk menjatuhkan jet tempur Israel.

Menurut laporan surat kabar Al Jarida asal Kuwait, Hizbullah bertekad terus menyerang Israel sepanjang perang di Jalur Gaza masih berlangsung.

Hizbullah juga dilaporkan bersiap menghadapi pertempuran panjang selama berbulan-bulan dan tengah menyiapkan sejumlah kejutan untuk Israel.

Kelompok itu enggan mengurangi serangannya ke wilayah Israel bagian utara yang berbatasan dengan Lebanon.

The Jerusalem Post melaporkan bahwa Hizbullah meyakini Amerika Serikat (AS) bakal lebih menekan Israel agar menghentikan perang di Gaza menjelang Pilpres AS 2024.

Sejumlah narasumber yang dekat dengan Hizbullah menyebut bahwa minggu lalu ada pertemuan yang diselenggarakan di Teheran, Iran.

Para perwakilan faksi “Poros Perlawanan” hadir di sana guna membahas skenario yang memungkinkan di front tempur itu.

Kebakaran di Galilea Atas, Utara Palestina yang diduduki Israel akibat serangan rudal HIzbullah, Kamis (23/5/2024). Hizbullah kembali melancarkan serangan menggunakan drone bunuh diri, Jumat (24/5/2024) ke Kiryat Shemona.
Kebakaran di Galilea Atas, Utara Palestina yang diduduki Israel akibat serangan rudal HIzbullah, Kamis (23/5/2024). Hizbullah kembali melancarkan serangan menggunakan drone bunuh diri, Jumat (24/5/2024) ke Kiryat Shemona. (Times of Israel)

Beberapa narasumber mengklaim Iran sudah menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan penih kepada para sekutunya di Timur Tengah.

Para sekutu Iran itu kini bersiap menghadapi eskalasi yang mungkin terjadi apabila pembicaraan mengenai sandera di Gaza berakhir dengan kegagalan.

Dengan mengutip Al Jarida, narasumber mengungkapkan bahwa pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, sedang menggodok beragam kejutan untuk Israel di dua level.

Salah satu dari kejutan itu adalah pengerahan senjata yang belum pernah digunakan Hizbullah.

Baca juga: 2 Anggota Hizbullah dan 1 Sipil Tewas usai Israel Luncurkan 2 Rudal ke Suriah

Senjata itu termasuk rudal jarak jauh yang presisi dan rudal darat ke udara yang akan dicoba diluncurkan dari pesawat.

Hizbullah diperkirakan akan menggunakan rudal buatan Rusia yang dimodifikasi Iran.

Menurut narasumber, Hizbullah meyakini bisa mengejutkan Israel dan dunia dengan kemampuannya menembak jatuh pesawat Israel.

Kerahkan rudal Jihad Mughniyeh

Sebelumnya, Hizbullah membombardir kumpulan tentara Israel di perbatasan Shebaa dengan rudal bernama Jihad Mughniyeh pada hari Minggu, (12/5/2024).

Jihad Mughniyeh adalah rudal taktis kelas berat jenis baru milik Hizbullah. Rudal itu membawa hulu ledak seberat 120 kg dan mempunyai kekuatan destruktif yang besar.

Menurut pernyataan Hizbullah, rudal itu berhasil menghantam target dengan akurat dan menimbulkan kerusakan besar.

Rudal dinamai seperti nama seorang pejuang Hizbullah yang dibunuh Israel di Suriah tahun 2015 silam, yakni Jihad Mughniyeh.

Hizbullah-Israel mulai saling menyerang sejak bulan Oktober 2023 setelah perang di Jalur Gaza meletus.

Dalam eskalasi terbaru itu Hizbullah meluncurkan senjata-senjata baru dalam berbagai tahap.

Sebagai contoh, Hassan Nasrallah mengungkapkan senjata baru saat berpidato.

Baca juga: Pawai Drone Hizbullah Sasar Kiryat Shmona Tanpa Dicegat: Sirene Baru Meraung Setelah Ledakan 

Senjata itu di antaranya rudal Burkan yang membawa hulu ledak seberat 300 hingga 500 kg dan bisa terbang tanpa terdetekasi sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel.

Belum gunakan sebagian besar senjata

Hizbullah mengaku belum menggunakan sebagian besar senjatanya dalam melawan Israel.

Diperkirakan jumlah rudal Hizbullah mencapai sekitar 150.000 buah.

Pakar mengatakan peluncuran senjata terbaru secara bertahap adalah hal yang disengaja oleh Hizbullah.

Kata pakar, hal itu adalah bagian dari kebijakan “ambiguitas strategi” yang diterapkan Hizbullah

Hizbullah mengklaim jumlah senjatanya meningkat drastis sejak tahun 2006. Kelompok itu mengimbau Israel untuk tidak meremehkan kekuatan Hizbullah.

Sebagai contoh, kemampuan senjata antipesawat yang dimiliki Hizbullah belum diketahui.

Senjata itu sudah menjatuhkan setidaknya empat pesawat nirawak Israel sejak bulan Oktober 2024. Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Hizbullah menolak mengungkapkan jenis senjata yang digunakan untuk melawan pesawat Israel.

Sementara itu, media Israel mengklaim Hizbullah menggunakan rudal antipesawat jenis Saqr 358 buatan Iran untuk menyerang drone Israel.

Baca juga: Hizbullah Balas Menyerang Israel, Setelah Serangan Tentara Israel Lukai Anak-anak di Lebanon Selatan

Saqr 358 adalah rudal darat ke udara (surface to air missile) yang bisa terbang dalam jarak 10 hingga 100 km sampai mendeteksi target.

Saat berperang melawan Israel tahun 2006, senjata Hizbullah mampu menjatuhkan helikopter israel.

(oln/khbrn/anadolu/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas