Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

16 Ribu Pengungsi Berdesakan di Sekolah PBB, Kepadatan Semakin Parah akibat Pengungsian dari Rafah

Lebih dari satu juta warga Palestina kini telah meninggalkan Rafah, yang sebelumnya merupakan zona aman bagi pengungsi Gaza.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in 16 Ribu Pengungsi Berdesakan di Sekolah PBB, Kepadatan Semakin Parah akibat Pengungsian dari Rafah
AFP/EYAD BABA
Ilustrasi - Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024. Lebih dari satu juta warga Palestina kini meninggalkan Rafah, yang sebelumnya merupakan zona aman bagi pengungsi Gaza. 

Seorang pejabat tinggi Israel mengatakan, perang dengan Hamas kemungkinan akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Israel telah berjanji untuk mengusir para militan dari seluruh Jalur Gaza dan melakukannya dengan strategi penghancuran sistematis, yang mengakibatkan kerugian besar bagi nyawa warga sipil.

Aliran Bantuan ke Gaza Berkurang

Sementara itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang mengalir ke Gaza telah berkurang dua pertiga sejak Israel melancarkan serangan darat ke kota selatan Rafah tiga minggu lalu.

Hal ini sebagaimana dilaporkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, Rabu.

Penurunan tajam dalam pasokan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan bantuan lainnya terjadi ketika pemboman Israel yang meluas serta serangan darat dan pertempuran sengit mempengaruhi wilayah utara, tengah, dan selatan Gaza.

Kantor tersebut, yang dikenal sebagai OCHA, melaporkan penurunan bantuan sebesar 67 persen sejak 7 Mei 2024.

Penurunan disebabkan oleh penutupan perbatasan dari Mesir ke Rafah, yang merupakan titik transit utama, serta ketidakmampuan untuk mengambil makanan dan barang-barang lainnya dengan aman.

BERITA REKOMENDASI

Mengenai Rafah, OCHA melaporkan bahwa layanan kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan sosial terpaksa ditutup karena meningkatnya pertempuran, ketidakamanan, perintah evakuasi Israel, dan kebutuhan untuk mentransfer sumber daya ke daerah lain, setelah lebih dari satu juta warga Palestina meninggalkan Rafah.

Baca juga: Israel Serang Rafah, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Makin Melemah ke Level Rp16.350

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina.
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di sebuah kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (AFP/EYAD BABA)

Update Perang Israel-Hamas

Pertempuran jalanan yang sengit dan pemboman Israel terus berlanjut di Rafah sehari setelah tank-tank meluncur ke pusat kota Gaza selatan yang menampung ratusan ribu warga sipil.

Serangan Israel telah menewaskan 37 warga Palestina, sebagian besar berada di tenda.

Militer Israel mengatakan pihaknya telah menguasai seluruh perbatasan Gaza dengan Mesir – yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi – yang menandakan bahwa Israel telah memperdalam invasi darat meskipun ada kecaman internasional.

Perang di Gaza bisa memakan waktu tujuh bulan lagi untuk mencapai “penghancuran kekuatan Hamas”, kata penasihat keamanan nasional Israel Tzachi Hanegbi.

Angkatan udara Israel mengebom dan membunuh dua paramedis dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina ketika mereka berusaha menyelamatkan orang-orang yang terluka di Tal as-Sultan, sebelah barat Rafah.

Israel telah membunuh 66 warga Palestina dalam empat hari serangan di “zona aman” di Rafah, banyak perempuan dan anak-anak menjadi korbannya.

Baca juga: Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bantuan yang Masuk ke Gaza Turun 67 Persen sejak 7 Mei 2024

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas