Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erdogan Murka, Sebut Netanyahu Bakal Bernasib seperti Adolf Hitler

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan murka, ia menyebut Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu bakal bernasib sama seperti Adolf Hitler.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Erdogan Murka, Sebut Netanyahu Bakal Bernasib seperti Adolf Hitler
ADEM ALTAN / AFP
Presiden Turki dan Pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam pertemuan kelompok partainya di Majelis Agung Nasional Turki di Ankara pada 29 November 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan murka. Ia menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bakal bernasib sama seperti Adolf Hitler.

Dikutip dari AFP dan Reuters, pernyataan tersebut diungkapkan Erdogan akhir tahun lalu.

Tepatnya saat Erdogan menghadiri sebuah seremoni di Ankara pada Rabu (27/12/2023) waktu setempat.

Pada saat itu Erdogan mengatakan bahwa pemimpin Yahudi itu tidak berbeda dengan Hitler.

"Mereka biasa menjelek-jelekkan Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler?" ucap Erdogan.

"Bukankah yang dilakukan Netanyahu ini tidak kalah dengan apa yang telah dilakukan Hitler?," tanyanya.

"Tidak ada bedanya antara tindakan Netanyahu dan Hitler," sebut Erdogan dalam pernyataannya.

Berita Rekomendasi

Ankara bahkan menyebut Israel sebagai negara teror dan menyerukan agar Benjamin Netanyahu diadili di Pengadilan Internasional.

Pada bulan Maret 2024 kemarin Erdogan mengklaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel “terus melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina".

"Netanyahu dan pemerintahannya, dengan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, menuliskan nama mereka di samping Hitler, Mussolini dan Stalin, seperti Nazi masa kini," kata Erdogan.

Kemudian, pada Minggu (12/5/2024) kemarin, Presiden Turki mengklaim Netanyahu "telah mencapai tingkat yang akan membuat Hitler iri."

Baca juga: Presiden Turki Erdoğan Sebut Netanyahu Vampir Haus Darah Buntut Pembantaian di Rafah

Dalam sebuah wawancara dengan outlet Kathimerini di Yunani, pemimpin Turki tersebut menggambarkan Jalur Gaza sebagai “penjara terbuka, tidak hanya setelah 7 Oktober, tetapi bertahun-tahun sebelumnya, seperti kamp konsentrasi.”

Pemimpin Turki itu juga menyatakan dukungannya terhadap Hamas.

Ia mengklaim bahwa pemerintahnya “terus berhubungan” dengan para pemimpin kelompok teror tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas