Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Kecam Sanksi Uni Eropa Atas Program Pesawat Tak Berawak Garda Revolusi

Iran mengecam sanksi baru Uni Eropa terhadap para pejabat tinggi Iran dan Garda Revolusi atas tuduhan memasok pesawat tak berawak ke Rusia.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Iran Kecam Sanksi Uni Eropa Atas Program Pesawat Tak Berawak Garda Revolusi
Al Arabiya
Pemerintah Iran mengecam Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi baru terhadap para pejabat tinggi Iran dan Garda Revolusi atas tuduhan memasok pesawat tak berawak kepada Rusia dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Pemerintah Iran mengecam Uni Eropa yang menjatuhkan sanksi baru terhadap para pejabat tinggi Iran dan Garda Revolusi atas tuduhan memasok pesawat tak berawak kepada Rusia dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri Republik Islam menyesalkan keputusan itu, tindakan UE menargetkan Menteri Pertahanan Iran Mohammad Reza Ashtiani dan Esmail Qaani, komandan cabang operasi luar negeri Garda Revolusi, Pasukan Quds dianggap sebagai tuduhan yang tidak masuk akal, dan tidak berdasar.

"Uni Eropa sekali lagi menggunakan alat sanksi yang usang dan tidak efektif terhadap Iran yang kuat," kata juru bicara kementerian Nasser Kanani dikutip dari Al Arabiya.

Pernyataan tersebut dilontarkan pemerintah Iran tepat setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap enam individu dan tiga entitas Iran atas dugaan pengiriman kendaraan udara tak berawak (UAV) ke Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.

Garda Revolusi Iran juga dituding mengirimkan senjata ke sekutunya di Timur Tengah untuk merusak perdamaian dan keamanan di kawasan Laut Merah.

Hal ini yang melatarbelakangi UE untuk memperluas sanksi ke pusat komando angkatan bersenjata Iran.

Berita Rekomendasi

Sanksi baru tersebut diumumkan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan, Josep Borrell lewat postingan di akun media sosial X pada Senin (22/4/2024).

Baca juga: Update Investigasi Jatuhnya Helikopter Ebrahim Raisi, Militer Iran Pastikan Tak Ada Unsur Sabotase

Dalam cuitannya Borrel mengatakan sanksi tersebut itu ditujukan untuk menutup potensi pengembangan lanjutan drone Iran, mencakup semua bentuk aktivitas hingga transfer pengembangan drone atau senjata apapun ke area Iran dan Rusia.

Impor komponen yang jadi bahan pembuatan drone juga akan semakin diperketat. Skema ini juga memasukkan entitas yang terlibat dalam program drone Iran ke dalam daftar hitam melalui larangan perjalanan dan pembekuan aset.

Sanksi Uni Eropa ke Iran Tiru Langkah AS

Sebelum dewan UE menjatuhkan sanksi ke Iran, pemerintah Amerika Serikat (AS) telah lebih dulu memberlakukan hukuman kepada Iran usai Pasukan Elit Iran (IRGC).

Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen memberikan isyarat bahwa AS dalam waktu dekat akan mengupayakan sanksi yakni dengan membatasi Iran melakukan ekspor minyak mentah ke pasar global.

Baca juga: Israel Kirim Pesan ke Iran Lewat Mesir, Minta Jangan Balas Dendam dengan Imbalan Konsesi di Gaza

AS berharap dengan diberlakukannya sanksi ini perekonomian Iran goyah, hingga ibu kota Teheran kesulitan untuk menghentikan pendanaan pasukan elit IRGC yang dianggap AS sebagai teroris.

Washington juga akan menerapkan sanksi kepada lebih dari 600 individu dan entitas dari Iran yang terkait dengan terorisme, pendanaan teroris, dan bentuk perdagangan gelap lainnya, pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan, serta dukungan terhadap kelompok proksi teroris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas