Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-830: 100 Rudal dan Drone Rusia Hujani Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-830: 100 rudal dan drone Rusia menghujani Ukraina dalam serangannya yang menghantam berbagai kota.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-830 pada Minggu (2/6/2024).
Serangan rudal Rusia terhadap perumahan melukai 13 orang termasuk delapan anak-anak di Kota Balakliia, wilayah Kharkiv, pada hari Sabtu (1/6/2024).
Jaksa Ukraina mengumumkan operasi pemulihan telah selesai di lokasi tiga serangan rudal pada hari Jumat (31/5/2024) di Kota Kharkiv, dengan sembilan korban tewas, sebagian besar di gedung apartemen yang rusak parah.
Ukraina Rebut Kembali 70 Persen Wilayah Vovchansk
Juru bicara militer Ukraina, Nazar Voloshin, mengatakan pasukan Ukraina menguasai 70 persen Vovchansk, 5 km (tiga mil) di dalam perbatasan, yang coba direbut oleh pasukan Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, tiba di Singapura pada Minggu (2/6/2024) untuk berpidato di forum keamanan Dialog Shangri-La.
Rusia Luncurkan 100 Rudal dan Drone ke Ukraina
Pasukan Rusia menembakkan gabungan 100 rudal dan drone ke Ukraina semalam hingga Sabtu (1/6/2024) pagi, menghantam lokasi energi, kata para pejabat Ukraina.
Angkatan udara mengatakan pihaknya menembak jatuh 35 rudal dan semua kecuali satu drone.
"Dua pembangkit listrik tenaga panas rusak," kata operatornya, operator DTEK, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Streamer Rusia Sukses Kacaukan Final Liga Champions, Tiga Penyusup Masuk Lapangan Berburu Rp6 Miliar
Warga Rusia Peringati Kematian Bos Wagner
Para pelayat dan tentara meletakkan bunga di patung di atas makam Yevgeny Prigozhin di St. Petersburg.
Ia dikenang sebagai pemimpin tentara bayaran Wagner yang mengirim pasukannya ke Ukraina untuk Vladimir Putin.
Namun, ia kemudian melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Rusia karena merasa Wagner tidak diperhatikan, sebelum terbunuh ketika pesawatnya diledakkan oleh granat tahun lalu.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai orang berbakat yang telah melakukan kesalahan serius.
Estonia Dukung Ukraina Gabung NATO
Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, mengatakan negaranya mendukung Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
“Kami tidak memiliki Rencana B untuk kemenangan Rusia, karena dengan begitu kami akan berhenti berfokus pada Rencana A – yang membantu Ukraina memukul mundur invasi Rusia," katanya kepada BBC, Sabtu (1/6/2024).
“Kita tidak boleh menyerah pada pesimisme. Kemenangan di Ukraina bukan hanya soal wilayah. Jika Ukraina bergabung dengan NATO, meski tanpa wilayah tertentu, maka itu adalah kemenangan karena Ukraina akan ditempatkan di bawah payung NATO," lanjutnya.
Pemerintah Estonia telah menyumbangkan lebih dari 1 persen PDB-nya untuk pertahanan Ukraina, demi mendukung Ukraina untuk mengalahkan Rusia dan mencegah Putin meluaskan operasi militernya ke negara Baltik.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)