AS Masih Tunggu Respons Hamas soal Proposal Gencatan Senjata sampai Kirim Direktur CIA ke Qatar
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan menyebut pihaknya masih menunggu respon Hamas soal proposal gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) saat ini masih berharap Hamas segera merespons proposal gencatan senjata baru yang sudah ditawarkan.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan, AS masih melihat bagaimana Hamas merespons proposal gencatan senjata tersebut yang disampaikan melalui mediator Qatar.
AS akan mengirim Direktur CIA, Bill Burns ke Doha untuk bertemu dengan mediator Qatar mengenai proposal tersebut.
Sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera, Presiden Joe Biden telah mengemukakan rencana tiga tahap gencatan senjata yang didukung Israel.
Ketiga tahap itu mencakup gencatan senjata awal selama enam minggu dan penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk Gaza, diikuti dengan pembebasan tawanan dari Gaza.
Nantinya, kesepakatan tersebut berujung pada gencatan senjata permanen dan rekonstruksi daerah kantong Palestina.
Namun para pejabat Israel memberikan pesan yang beragam mengenai kesepakatan tersebut.
Bahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan Israel masih berkomitmen untuk “menghilangkan” Hamas.
Anggota pemerintah sayap kanan juga mengancam akan menarik diri dari koalisi Netanyahu jika koalisi tersebut menerima gencatan senjata.
Permintaan Hamas
Hamas tidak dapat menyetujui kesepakatan apa pun kecuali Israel membuat komitmen "jelas" terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza.
Baca juga: Ahli: Hamas Masih Kuat di Wilayah yang Disebut Sudah Dibersihkan oleh Israel
"Kami tidak dapat menyetujui perjanjian yang tidak mengamankan, menjamin, dan memastikan gencatan senjata permanen, penarikan penuh dari Jalur Gaza dan menyelesaikan kesepakatan pertukaran yang sangat serius," kata pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, dikutip dari Reuters.
"Israel hanya menginginkan satu fase di mana mereka menyandera semua orang, lalu melanjutkan agresi dan perang terhadap rakyat kami," lanjut Hamdan.
"Kami meminta para mediator untuk mendapatkan posisi yang jelas dari pendudukan Israel untuk berkomitmen terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh," tambahnya.
Hamas sebelumnya mengatakan pihaknya memandang positif isi proposal tersebut.