AS Masih Tunggu Respons Hamas soal Proposal Gencatan Senjata sampai Kirim Direktur CIA ke Qatar
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan menyebut pihaknya masih menunggu respon Hamas soal proposal gencatan senjata.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
Amerika Serikat mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Hamas menerima rencana yang diusulkan maka Israel diperkirakan akan mengikutinya.
Minta Tolong PBB
AS meminta bantuan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mendukung proposal gencatan senjata di Gaza yang digariskan oleh Presiden Joe Biden, Senin (3/6/2024).
AS mengedarkan rancangan teks proposal gencatan senjata sebanyak satu halaman kepada 15 anggota dewan.
Resolusi ini dapat disahkan bila sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Tiongkok atau Rusia.
Baca juga: Lima Negara Arab Rapat Bareng, Tekan Israel Agar Patuh ke AS Soal Gencatan Senjata dengan Hamas
Mengutip Reuters, rancangan ini mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan gencatan senjata dan “melaksanakan ketentuan-ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat”.
Hal ini juga “menekankan pentingnya pihak-pihak mematuhi ketentuan perjanjian yang telah disepakati, dengan tujuan menghasilkan penghentian permusuhan secara permanen”.
Usulan AS muncul seminggu setelah Aljazair mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata di Gaza, pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan pada dasarnya memerintahkan Israel untuk "segera menghentikan serangan militernya" di Rafah.
Biden pada hari Jumat menguraikan apa yang dia gambarkan sebagai proposal tiga fase Israel untuk gencatan senjata di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan sandera Israel.
Ia dalam pidatonya mengatakan “sudah waktunya perang ini berakhir” dan mendapatkan reaksi awal yang positif dari Hamas.
"Banyak pemimpin dan pemerintah, termasuk di kawasan ini, telah mendukung rencana ini dan kami menyerukan Dewan Keamanan untuk bergabung dengan mereka dalam menyerukan implementasi kesepakatan ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
Baca juga: Eks-Bos Mossad: Kebenaran Pahit, Hamas dan PIJ Tak Akan Dikalahkan oleh Agresi Militer Israel
Dia mendesak anggota dewan untuk mengadopsi resolusi tersebut.
"Kita harus berbicara dengan satu suara untuk mendukung kesepakatan ini," tegasnya.
Para pemimpin negara-negara demokrasi utama Kelompok Tujuh (G7) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “sepenuhnya mendukung dan akan berdiri di belakang” gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang komprehensif.
Menteri luar negeri Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Mesir mengatakan penting untuk “menanganinya secara serius dan positif.”
(Tribunnews.com/Whiesa)