Israel Serang Lebanon Pakai Amunisi Fosfor Putih, HRW Minta Disetop: Warga Sipil dalam Risiko Besar
HRW mengatakan penggunaan amunisi fosfor putih menempatkan warga sipil dalam risiko besar.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel disebut menggunakan amunisi fosfor putih yang meluas dalam serangan lintas batas di Lebanon selatan.
Human Rights Watch (HRW) mengatakan penggunaan amunisi fosfor putih menempatkan "warga sipil dalam risiko besar".
Penggunaan amunisi fosfor putih juga semakin menambah pengungsian masyarakat lokal.
Kelompok hak asasi global yang berbasis di New York itu mengatakan, mereka telah mendokumentasikan penggunaan fosfor putih oleh Israel dalam serangan terhadap setidaknya 17 kota di Lebanon selatan sejak Oktober 2023.
Serangan Israel mencakup lima kota, di mana amunisi ledakan udara digunakan secara tidak sah di wilayah pemukiman penduduk.
“Penggunaan amunisi fosfor putih yang diledakkan oleh Israel di wilayah berpenduduk tanpa pandang bulu merugikan warga sipil dan menyebabkan banyak orang meninggalkan rumah mereka,” ujar peneliti HRW Lebanon, Ramzi Kaiss, Rabu (5/6/2024), dilansir Al Jazeera.
“Pasukan Israel harus segera berhenti menggunakan amunisi fosfor putih di daerah berpenduduk, terutama ketika alternatif yang tidak terlalu berbahaya sudah tersedia,” tegas Kaiss.
Diketahui, zat beracun seperti lilin yang terbakar pada suhu lebih dari 800 derajat Celcius (hampir 1.500 derajat Fahrenheit), fosfor putih tersebar di peluru artileri, bom udara, dan roket.
Api ini terbakar cukup panas untuk melelehkan logam dan digunakan untuk membakar bangunan, kawasan pertanian, dan infrastruktur sipil lainnya.
Ben-Gvir Serukan untuk Hancurkan Hizbullah
Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir menyerukan untuk menghancurkan kelompok Hizbullah Lebanon, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: 3.500 Hektar Lahan Israel Hangus Terbakar akibat Serangan Roket Hizbullah, Hutan Lindung Hancur
Seruan itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Israel dan Lebanon.
Menteri ekstremis tersebut menyampaikan seruan ketika ia mengunjungi pemukiman Kiryat Shmona menyusul serangan roket Hizbullah yang memicu kebakaran di beberapa daerah di Israel utara.
“Sekarang tugas IDF (tentara Israel) adalah menghancurkan Hizbullah,” katanya dalam pesan video, dilansir Anadolu Agency.
“Mereka membakar (kita) di sini. Semua benteng Hizbullah harus dibakar, mereka harus dihancurkan. Perang!” katanya.
Sebelumnya, tim pemadam kebakaran Israel pada hari Selasa terus berjuang melawan kebakaran yang terjadi akibat roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan.
Menurut pihak militer, tujuh tentara cadangan dan sembilan warga sipil mengalami luka ringan akibat menghirup asap.
Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.
Ketegangan perbatasan terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Update Perang Israel-Hamas
Dirangkum Tribunnews.com, berikut perkembangan terkini perang Israel dan Hamas di Gaza:
Serangan udara dan penembakan Israel telah menewaskan 15 orang di Gaza tengah dan selatan, termasuk anak-anak, wanita dan polisi yang membantu melindungi pengiriman bantuan di kota Rafah di selatan.
Warga sipil tewas dan terluka ketika Israel mengumumkan pasukan daratnya telah pindah ke kamp pengungsi Bureij di Deir el-Balah, Gaza tengah, sementara jet tempur dan artileri menyerang sasaran di daerah tersebut.
Baca juga: Demi Gencatan Senjata di Gaza, AS Desak Israel-Hamas dan Jalin Hubungan dengan Negara Arab-Muslim
Hamas mengatakan pihaknya tidak dapat menyetujui perjanjian gencatan senjata apa pun kecuali Israel membuat komitmen yang “jelas” terhadap gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Gaza, seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Netanyahu bahwa perang akan terus berlanjut sampai kelompok tersebut “dilenyapkan”.
Banyak orang – termasuk anak-anak – meninggal akibat kelaparan di seluruh Gaza dan kondisi ini akan terus berlanjut hingga setidaknya bulan Juli jika tidak dilakukan perubahan mendasar dalam cara pendistribusian makanan, demikian peringatan dari otoritas kelaparan.
Setidaknya 36.550 warga Palestina tewas dan 82.959 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas setidaknya 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)