Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Bantah Dubesnya di PBB Temui Elon Musk Diam-diam di New York

Iran membantah berita New York Times yang mengatakan Dubesnya di PBB, Amir Saeid Iravani menemui Elon Musk yang pro Donald Trump di New York.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Iran Bantah Dubesnya di PBB Temui Elon Musk Diam-diam di New York
MFA Iran/Alain JOCARD / AFP
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei (kiri) dan miliarder AS, Elon Musk (kanan). 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, membantah laporan surat kabar New York Times bahwa duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Elon Musk telah bertemu di New York.

Elon Musk yang merupakan salah satu miliarder yang dekat dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, disebut melakukan pertemuan tertutup dengan Dubes Iran di PBB di tengah meningkatnya ketegangan hubungan AS dan Iran.

"Kami dengan tegas membantah laporan palsu dari media AS mengenai pertemuan antara Duta Besar Iran, Amir Saeid Iravani dan Elon Musk. Kami terkejut atas mudahnya media memberitakan cerita tersebut," kata Esmaeil Baqaei kepada IRNA, Sabtu (16/11/2024).

Sebelumnya, New York Times, mengutip dua pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya, melaporkan Iravani dan Musk mengadakan pembicaraan rahasia pada hari Senin (11/11/2024) di New York

Menurut surat kabar tersebut, pertemuan tersebut merupakan upaya untuk meredakan ketegangan antara AS dan Iran dan digambarkan sebagai langkah positif oleh sumber anonim tersebut.

Baik Elon Musk maupun Amir Saeid Iravani belum mengomentari masalah tersebut. 

Sementara itu, juru bicara Donald Trump, Steven Cheung, mengatakan kepada NYT, presiden terpilih itu tidak akan menanggapi laporan tentang pertemuan tertutup yang terjadi atau tidak terjadi.

Berita Rekomendasi

Selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS tahun 2016-2019, Donald Trump menerapkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran, dengan mengambil beberapa langkah permusuhan terhadap Iran.

Pada tahun 2018, Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran yang ditandatangani pada tahun 2015 dan menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Iran

Pada Januari 2020, Donald Trump memerintahkan serangan pesawat nirawak di Irak yang menewaskan komandan militer tertinggi Iran, Qassem Soleimani, yang dituduh AS mengatur serangan terhadap personel militer Amerika di Timur Tengah. 

Iran membantah tuduhan tersebut dan menyebut pembunuhan Qassem Soleimani sebagai tindakan terorisme.

Baca juga: Menteri Pertahanan Iran Pergi ke Suriah setelah Serangan Israel, Ada Apa?

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)


Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas