Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muka Dua, AS Ingin Gencatan Senjata Israel-Hamas tapi Diam-diam Pasok Senjata Israel Termasuk F-35

Klaim Presiden Biden yang menginginkan gencatan senjata di Gaza tidak memperlambat penjualan senjata AS ke Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Muka Dua, AS Ingin Gencatan Senjata Israel-Hamas tapi Diam-diam Pasok Senjata Israel Termasuk F-35
khaberni/HO
AS dan Israel menandatangani kesepakatan F-35 baru senilai miliaran. Klaim Presiden Biden yang menginginkan gencatan senjata di Gaza tidak memperlambat penjualan senjata AS ke Israel. Kementerian Pertahanan Israel telah secara resmi menandatangani kesepakatan dengan AS untuk menerima 25 jet tempur F-35 tambahan, Times of Israel melaporkan pada 4 Juni. 

Sejumlah senjata yang dirahasiakan juga ditransfer dari persediaan militer AS yang sudah disimpan di Israel.

Memasok senjata ke Israel dan Ukraina memberikan keuntungan bagi produsen senjata AS, termasuk Lockheed Martin, Northrop Grumman, Boeing, General Dynamics, dan RTX (sebelumnya dikenal sebagai Raytheon).


AS Minta Dukungan DK PBB untuk Gencatan Senjata

Sebelumnya, AS meminta dukungan Dewan Keamanan PBB untu gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Ini tentunya dirasakan sebagai sesuatu yang aneh. Mengingat, Washington sebelumnya telah memveto beberapa resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen sejak Oktober.

Washington mengatakan pada tanggal 3 Juni bahwa mereka ingin Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata Gaza yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden minggu lalu.

Rancangan resolusi tersebut menyerukan Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata dan sepenuhnya serta menerapkan ketentuan-ketentuannya tanpa penundaan dan tanpa syarat.

Dan juga menekankan “pentingnya para pihak mematuhi ketentuan-ketentuan perjanjian yang telah disepakati, dengan tujuan untuk mewujudkan perdamaian.” penghentian permusuhan secara permanen,” menurut salinan yang dilihat oleh Reuters.

BERITA REKOMENDASI

Biden menyampaikan proposal tersebut dalam pidatonya pada tanggal 31 Mei, mengklaim Israel telah menawarkannya.

Israel kemudian mengakui bahwa pihaknya mengizinkan tim perunding untuk mempresentasikan rencana tersebut kepada mediator, namun para pejabat sejak itu menekankan bahwa rancangan yang diumumkan Biden “tidak lengkap.”

Menanggapi klaim Israel, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan pada Senin malam bahwa Gedung Putih tidak mengetahui adanya “celah” dalam proposal tersebut.

Pejabat Hamas Hussan Badran mengatakan kepada kantor berita Safa pada tanggal 3 Juni:

“Kami belum menerima proposal baru mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, dan proposal yang diajukan kepada kami oleh mediator pada tanggal 6 Mei, yang diterima oleh Hamas dan faksi perlawanan adalah sikap yang diambil.”


Pejabat Hamas lainnya, Yousef Hamdan, mengatakan kepada Arab World Press (AWP) bahwa gerakan tersebut “menyambut baik” usulan tersebut.

Tetapi menuduh Tel Aviv menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan dan menolak klaim bahwa ada kesenjangan antara rencana yang disampaikan oleh Joe Biden dan rencana yang diajukan Israel menyetujuinya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas