AS & Konco-konconya Kirim Senjata ke Ukraina, Rusia Siap Balas dengan Persenjatai Musuh AS
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengklaim negaranya siap mempersenjatai musuh-musuh Amerika Serikat.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
“Senjata itu akan digunakan untuk melawan pangkalan rahasia di negara-negara itu,” ucap Putin dikutip dari Russia Today.
Putin menyebut jika provokasi Barat berlanjut dan kemudian terlibat langsung dalam perang di Ukraina, Rusia punya hak untuk melakukan hal yang sama.
“Ini solusi atas masalah yang sangat serius,” katanya memperingatkan.
Rusia ancam serang London
Beberapa waktu lalu Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengancam akan menyerang London jika Ukraina nekat menggunakan senjata Inggris untuk menyerang wilayah Rusia.
Peringatan itu disampaikan lewat pernyataan kepada Duta Besar Inggris untuk Rusia, Nigel Casey.
Casey bersama dengan Duta Besar Prancis untuk Rusia, Pierre Levy, dipanggil oleh Rusia pada hari Senin, (6/5/2024).
Kemenlu Rusia mengatakan Casey dipanggil setelah ada pernyataan dari David Cameron.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-835: Nyali Joe Biden Menciut saat Putin Ancam AS dan Barat
Dalam pernyataannya, Angkatan Bersenjata Ukraina berhak menggunakan senjata Inggris untuk menyerang Rusia.
Kemenlu Rusia kemudian melancarkan protes sehubungan dengan pernyataan Cameron tersebut.
“Kemenlu Rusia menyoroti kontradiksi di antara pernyataan Cameroan saat ini dan pernyataannya sebelumnya ketika dia berjar bahwa rudal jarak jauh “tidak” akan pernah digunakan untuk menyerang wilayah Rusia,” kata Kemenlu Rusia dikutip dari Pravda Rusia.
“Retorika seperti itu menunjukkan bahwa London secara de facro menjadi pihak dalam konflik," katanya menambahkan.
Kemenlu Rusia kemudian menyebutkan potensi serangan balasan jika Ukraina nekat menggunakan senjata Inggris untuk menyerang negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu.
“Casey diperingatkan bahwa setiap fasilitas militer dan senjata Inggris apa pun di wilayah Ukraina dan lainnya bisa menjadi target dalam balasan atas serangan Ukraina ke Rusia dengan senjata Inggris.”
Rusia turut meminta Casey untuk membantah pernyataan Cameron yang menurutnya provokatif.