Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Biden Mengaku Sudah Kenal Putin selama 40 Tahun: Dia Bukan Orang Baik

Presiden AS Joe Biden mengaku sudah mengenal Vladimir Putin selama lebih dari 40 tahun, saat Putin masih menjadi agen mata-mata.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Biden Mengaku Sudah Kenal Putin selama 40 Tahun: Dia Bukan Orang Baik
NY Post/ABC News
Kolase foto Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden saat diwawancarai ABC News pada peringatan 80 tahun D-Day, 6 Juni 2024 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden mengaku sudah mengenal Vladimir Putin selama lebih dari 40 tahun.

Padahal, sebelum menjadi presiden Rusia, Putin merupakan petugas intelijen KGB selama tahun 1980-an dan belum dikenal publik.

"Saya sudah mengenalnya selama lebih dari 40 tahun. Dia membuatku prihatin selama 40 tahun. Dia bukan orang baik," ujar Biden.

Pernyataan itu ia ucapkan saat diwawancarai oleh presenter ABC News, David Muir, saat peringatan 80 tahun D-Day di Prancis, Kamis (6/6/2024).

Mengutip NY Post, Putin bekerja sebagai perwira intelijen di jaringan mata-mata Uni Soviet dari tahun 1975 hingga 1991.

Ia ditempatkan di kampung halamannya di St. Petersburg dan bekas Jerman Timur sebelum ia pensiun dengan pangkat letnan kolonel, sehingga sangat kecil kemungkinannya Biden mengetahui hal tersebut.

Putin kemudian menjabat sebagai ajudan Walikota St. Petersburg saat itu, Anatoly Sobchak, dan sebagai wakil walikota dari tahun 1991 hingga 1996.

Berita Rekomendasi

Setelahnya, Putin bertugas sebagai anggota staf di Kremlin dan kepala Dinas Keamanan Federal, pengganti KGB setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, menurut Guardian.

Putin menjabat sebagai perwira intelijen asing di jaringan mata-mata Uni Soviet dari tahun 1975 hingga 1991, dengan penempatan di kampung halamannya di St. Petersburg dan Jerman Timur sebelum ia pensiun dengan pangkat letnan kolonel.
Putin menjabat sebagai perwira intelijen asing di jaringan mata-mata Uni Soviet dari tahun 1975 hingga 1991, dengan penempatan di kampung halamannya di St. Petersburg dan Jerman Timur sebelum ia pensiun dengan pangkat letnan kolonel. (NY Post)

“Sampai dia dipilih sendiri pada bulan Agustus [1999] oleh Presiden Boris Yeltsin untuk menjadi perdana menteri, Putin belum pernah menjadi figur publik,” Washington Post melaporkan pada bulan Januari 2000.

Biden memang bertemu Putin setidaknya sekali, ketika Biden menjabat sebagai wakil presiden AS dan Putin menjabat sebagai perdana menteri Rusia.

Keduanya berbicara lagi pada pertemuan puncak di Jenewa, Swiss, pada Juni 2021.

Baca juga: Vladimir Putin: Respons Israel atas Serangan 7 Oktober Tidak Seperti Perang Namun Itu Genosida

AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya untuk Serang Kharkiv yang Diduduki Rusia

Dalam wawancaranya dengan David Muir, Biden menekankan bahwa izin penggunaan senjata kiriman AS oleh militer Ukraina, hanya boleh digunakan untuk melakukan serangan di wilayah Kharkiv yang diduduki Rusia.

“Kami tidak mengizinkan serangan sejauh 200 mil ke Rusia dan kami tidak mengizinkan serangan terhadap Moskow, terhadap Kremlin," ujar Biden.

Putin mengatakan pada hari Rabu (5/6/2024) bahwa pasokan senjata AS ke Ukraina dan izin penggunaannya adalah partisipasi langsung AS dalam perang melawan Federasi Rusia.

Putin juga mengancam akan memberikan senjata kepada negara-negara musuh AS.

“Jika seseorang menganggap mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona tempur untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, lalu mengapa kami tidak memiliki hak yang sama?” kata Putin, Rabu (5/6/2024), dilansir NBC News.

"Artinya, jawabannya mungkin simetris. Kami akan memikirkannya.”

“Pada akhirnya, jika kami melihat negara-negara ini terlibat dalam perang melawan kami, dan ini adalah partisipasi langsung mereka dalam perang melawan Federasi Rusia, maka kami berhak untuk bertindak dengan cara yang sama."

“Tetapi secara umum, ini adalah jalan menuju masalah yang sangat serius.”

Putin memperingatkan negara-negara NATO di Eropa pekan lalu bahwa tindakan yang mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata mereka adalah permainan api dan dapat memicu konflik global.

Sekutu Ukraina selama ini enggan mengizinkan senjata mereka digunakan di wilayah Rusia karena takut menerima pembalasan dari Moskow.

Namun serangan lintas batas baru yang dilakukan Kremlin meningkatkan tekanan untuk melakukan perubahan, dan Kyiv merasa negaranya tidak berdaya dan semakin terdesak.

Awal pekan ini, Ukraina memberi isyarat bahwa mereka telah melakukan serangan pertama di Rusia dengan menggunakan senjata Barat, yang tampaknya menargetkan sistem pertahanan udara di wilayah perbatasan Belgorod.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas