Gerai KFC di Kota Baghdad Jadi Sasaran Amuk Warga Irak, Boikot Produk Pro-Israel Berlanjut
Gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Kota Baghdad hancur jadi sasaran serangan warga kota menyusul terus berlanjutnya aksi boikot produk pro Israel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD – Beberapa cabang restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Kota Baghdad, ibu kota Irak, hancur jadi sasaran serangan dan perusakan puluhan warga kota menyusul terus berlanjutnya aksi boikot produk pro Israel, Jumat (7/6/2024).
Dari cuplikan video yang beredar di sosial media terlihat 30 pria memakai penutup wajah menyerbu dan menyerang dua gerai KFC di kota Baghdad.
Mereka dengan anarkis memecahkan kaca jendela dan merusak furniture seperti layar LED, kursi, meja, peralatan dapur di area tersebut.
Tak lama setelah insiden tersebut terjadi, pasukan keamanan tiba di tempat dan melepaskan tembakan peringatan saat para pelaku berlari kembali ke mobil mereka dan melaju kencang.
Mengutip dari Al Arabiya tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun sumber keamanan setempat mengatakan aksi penyerangan itu menyebabkan kerusakan material.
Penyerangan ini terjadi tepat setelah seruan untuk memboikot produk merek-merek AS dan Israel semakin meningkat. Beberapa hari sebelumnya, kekerasan serupa juga terjadi di Lee's Famous Recipe Chicken and Chili House.
Kemudian pekan lalu, para kantor PepsiCo di Baghdad digeruduk para pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina dan Irak. Mereka melakukan aksi protes sambil meneriakkan agar perusahaan asal AS itu angkat kaki dari Irak.
Dalam insiden lainnya, sebuah bom dilemparkan ke luar toko perusahaan Caterpillar jingga mengguncang lingkungan sekitar dan meninggalkan lubang kecil di jalan.
Baca juga: Pewaralaba Starbucks Asia Barat PHK Lebih dari 2000 Pekerja Setelah Aksi Boikot Israel
Dua pejabat dari milisi yang didukung Iran di Irak mengonfirmasi bahwa para penyerang adalah pendukung mereka. Adapun penyerangan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendukung boikot merek Amerika dan menghalangi kehadiran mereka di negara tersebut.
KFC PHK Ratusan Staf di Timur Tengah dan Malaysia
Aksi boikot seperti ini tak hanya dialami oleh cabang KFC di Irak, beberapa waralaba makanan cepat saji asal AS yang ada di Timur Tengah juga dilaporkan mengalami insiden serupa hingga KFC terpaksa memecat ratusan karyawan akibat penurunan laba.
“Boikot yang terjadi Timur Tengah setelah dimulainya perang Israel-Hamas, telah membuat bisnis KFC dan Pizza Hut terdampak hingga memangkas hampir 100 pekerja dalam restrukturisasi internal,” jelas Americana Restaurants International Plc , operator KFC dan Pizza Hut di Timur Tengah.
Baca juga: 108 Gerai KFC Malaysia Tutup di Tengah Ramainya Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel
Di Malaysia, lebih dari 100 gerai perusahaan makanan cepat saji Kentucky Fried Chicken ditutup sementara buntut penurunan keuntungan pasca mencuatnya isu boikot produk yang mendukung Israel.
"KFC tidak termasuk dalam daftar perusahaan sasaran BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) (gerakan yang dipimpin Palestina). Tapi banyak warga Malaysia yang melihat operator makanan cepat saji Amerika ada hubungannya dengan Israel termasuk KFC," kata Profesor Mohd Nazari Ismail, ketua kelompok pro-Palestina Boikot, Divestasi, Sanksi Malaysia.