Semakin Haus Darah, Israel Sengaja Serang Para Nelayan Palestina di Pesisir Gaza, Nafkah Hilang
Israel dengan sengaja menyerang para nelayan di Gaza setelah menyerang sekolah PBB, nafkah rakyat Palestina hilang
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Sebelumnya, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, sembilan militan tewas ketika jet tempur menyerang tiga ruang kelas di sekolah tersebut.
Menurutnya, sekitar 30 militan dari Jihad Islam dan Hamas bersembunyi di sana.
Di sisi lain, Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan serangan itu dilakukan “tanpa peringatan sebelumnya”.
Ia menambahkan, UNRWA berbagi koordinat semua fasilitasnya (termasuk sekolah ini) dengan tentara Israel dan pihak lain yang berkonflik.
“Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional,” kata Lazzarini.
Update Perang Israel-Hamas
Pasukan Israel telah melancarkan serangan udara di sekitar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir el-Balah, menyebabkan sejumlah orang tewas dan terluka.
Direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah mengatakan ada puluhan mayat orang-orang yang dibunuh oleh tentara Israel di jalan-jalan dan petugas penyelamat tidak dapat menjangkau orang-orang yang terluka.
Baca juga: Dikabarkan Rusak, Israel Akui Iron Dome Lagi-lagi Gagal Cegat Drone Hizbullah
PBB akan memasukkan tentara Israel ke dalam daftar hitam orang-orang yang melukai anak-anak dalam konflik, sebuah langkah yang menurut para pemimpin hak asasi manusia “sepenuhnya dapat dibenarkan”.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 77 orang tewas, 221 luka-luka dalam periode pelaporan 24 jam terakhir.
Mediator Mesir dan Qatar mengatakan mereka mengharapkan Hamas untuk menyampaikan tanggapannya terhadap proposal gencatan senjata terbaru.
Setidaknya 36.731 orang tewas dan 83.530 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Nuryanti)