Siap-siap Hadapi China, Rusia, Korut, Militer Jepang Siapkan Drone Global Hawk Senilai 17 Miliar Yen
Pangkalan Angkatan Udara Bela Diri Jepang telah menyiapkan beberapa lapisan keamanan yang hanya bisa dimasuki oleh anggota yang berwenang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Persiapan bidang militer (pasukan beladiri atau SDF) Jepang makin canggih menghadapi ketegangan yang meningkat akibat kegiatan militer China, Rusia dan Korea Utara belakangan ini.
Upaya antara lain dengan menggunakan drone Global Hawk senilai 17 miliar yen.
"Dengan intrusi China ke perairan teritorial Kepulauan Senkaku dan pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara, keamanan Jepang menjadi semakin tegang," ungkap pejabat SDF Udara (ASDF) Jepang kepada NTV baru-baru ini.
"Sementara itu, kami membahas drone yang baru diperkenalkan di Pasukan Bela Diri dan unit SDF tersebut melihat dari dekat bagaimana "penerbangan tak berawak" dilakukan. Apa gambaran lengkap dari Global Hawk Skuadron Udara Pengintai Pasukan Bela Diri Jepang saat ini," tambahnya.
Baca juga: Skandal Daihatsu Memanas, Jepang Tangguhkan Izin 5 Perusahaan Otomotif Termasuk Honda dan Yamaha
Sebelum waktu fajar, pangkalan Angkatan Udara Bela Diri Jepang telah menyiapkan beberapa lapisan keamanan yang hanya bisa dimasuki oleh anggota yang berwenang.
Mengistirahatkan sayapnya, ada sebuah pesawat terbang dengan bentuk yang tidak dikenal.
Ini adalah "drone" Global Hawk yang canggih, dioperasikan dari jarak jauh.
"Saya menggunakan mouse, keyboard, dan keypad numerik untuk mengarahkan pesawat," ungkap pilot drone Golden Hawk.
Kegiatan pengawasan sangat diperlukan untuk keamanan Jepang.
"Kami akan mendekati situasi aktual dari unit drone khusus pertama Pasukan Bela Diri," tambahnya.
Penggunaan drone adalah unit baru yang dibentuk pada tahun 2022 dengan tim yang terdiri dari 130 orang.
Kegiatan militer sekarang semakin intensif di seluruh Jepang, termasuk latihan militer oleh China dan Rusia dan pengembangan rudal Korea Utara.
Skuadron pengintai diyakini memantau dan mengumpulkan informasi tentang kegiatan tersebut.
Baca juga: Sambangi Akademi Militer Elit Korut, Kim Jong-un Kasih Kode: Waktunya Mempersiapkan Perang
Unit ini mengoperasikan tiga drone Global Hawk.
Dibuat di Amerika Serikat, harga per pesawat sekitar 17 miliar yen.