Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siap-siap Hadapi China, Rusia, Korut, Militer Jepang Siapkan Drone Global Hawk Senilai 17 Miliar Yen

Pangkalan Angkatan Udara Bela Diri Jepang telah menyiapkan beberapa lapisan keamanan yang hanya bisa dimasuki oleh anggota yang berwenang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Siap-siap Hadapi China, Rusia, Korut, Militer Jepang Siapkan Drone Global Hawk Senilai 17 Miliar Yen
Foto NTV
Global Hawk, drone canggih buatan Amerika yang dipersiapkan Jepang untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan perang dengan China dan Korea Utara. 

"Saya menggunakan mouse dan keypad numerik pada keyboard untuk mengontrol pesawat."

Alasan mengapa hanya dapat dioperasikan dengan komputer umum dijelaskannya bahwa itu tampak ada di garis putus-putus oranye yang ditunjukkan di peta.

Sudah masuk sebelumnya rute seperti apa yang akan diterbanginya.

Pilot menggunakan mouse untuk mengklik "Ground Run" dan kemudian "Run" untuk Golden Hawk.

"Jika ada pesawat lain di dekatnya dan Anda perlu mengubah arah Anda, dan dapat menggunakan mouse untuk mengubah arah Anda ke segala arah," ungkap Sugawara lagi.

Meskipun diujicobakan dari darat, semua pilot memiliki pengalaman terbang dengan pesawat berawak.

Sugawara biasa menerbangkan jet tempur F-15, tetapi mengajukan diri untuk bergabung dengan Korps Udara Pengintai.

Berita Rekomendasi

Apa kesan Anda saat pertama kali menerbangkannya?

"Kita akan berada dalam situasi di mana tidak akan merasa seperti sedang berkendara sama sekali, jadi ya ... sejujurnya, saya merasa tidak nyaman, tetapi saya merasa sangat menarik bahwa kami dapat menciptakan sesuatu yang baru," tambah Sugawara.

Komandan Skuadron Kelas 2 Letnan Kolonel Masato Miyake mengomentari "Dalam kasus kami, kekuatan kami adalah kami dapat mengubah pilot dan operator sensor (selama penerbangan) drone tersebut."

"Karena dapat bergiliran, maka dapat makan dan beristirahat selama penerbangan. Hal itu cukup penting pula," tambah Masato.

"Drone bisa mendekati tempat-tempat di mana pesawat berawak tidak bisa, dan bahkan jika mereka ditembak jatuh, kru tidak akan mati."

Global Hawk telah menyelesaikan pelatihan. Pemeliharaan juga akan dilakukan bersama dengan pihak AS.

"Dalam hal kecakapan bahasa Inggris, tidak semua orang datang ke unit dengan bahasa yang lancar, jadi saya pikir salah satu poin menarik dari unit kami adalah bahwa anggota biasa berusaha untuk dapat berkomunikasi satu sama lain sejauh ini dengan baik," kata Komandan Korps Udara Pengintai Kelas 1, Letnan Kolonel Takuji Takaguchi.

Ketika lingkungan keamanan di sekitar Jepang menjadi semakin parah, Global Hawk masih mengawasinya dari jauh.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas