Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kalinya, Hizbullah Tembakkan Roket Falaq-2 Buatan Iran, Bombardir Pos Israel di Beit Hillel

Kelompok Hizbullah di Lebanon mengklaim telah menembakkan sejumlah roket Falaq-2 buatan Iran.

Penulis: Febri Prasetyo
zoom-in Pertama Kalinya, Hizbullah Tembakkan Roket Falaq-2 Buatan Iran, Bombardir Pos Israel di Beit Hillel
Uskowioniran.com
Roket Falaq-2 buatan Iran. 

Beberapa menit setelah serangan roket itu, muncul serangan rudal antitank yang menargetkan Kibbutz Misgav Am dan Kibbutz Malkia. Bangunan-bangunan di sana terkena rudal itu.

Kebakaran juga melanda Misgav Am. Tidak ada laporan korban luka.

Israel kemudian membalasnya dengan tembakan artileri ke arah serangan.

Drone Hizbullah makin susah dideteksi

Sebelumnya, Yedioth Ahronoth menyebut drone milik Hizbullah makin susah dideteksi oleh IDF.

Menurut media Zionis itu, Hizbullah sudah mempelajari cara menyembunyikan drone miliknya dari tentara Israel dengan menggunakan beberapa kanal dan terbang pada ketinggian rendah.

Pada hari Rabu, (5/6/20240, Hizbullah menyerang Kota Hurfeish di Israel utara sebagai balasan atas serangan IDF di Lebanon selatan.

Hizbullah sudah mengonfirmasi bahwa pihaknya berada di balik serangan yang menggunakan itu.

Baca juga: Hizbullah Ubah Taktik Jelang Invasi Israel ke Lebanon: Barak Militer IDF di Perbatasan Disapu Rudal

BERITA REKOMENDASI

Drone tersebut sukses menerobos masuk ke dalam wilayah Israel tanpa diketahui dan melukai 12 orang.

Menurut Yedioth Ahronoth, Hizbullah memandang dirinya menang dalam perang psikologis melawan Israel setelah Israel utara terbakar akibat serangannya.

Kelompok itu kebanyakan menggunakan drone dengan roket berat jarak dekat yang ditembakkan ke target militer yang tidak terlindungi.

Drone tersebut memberi Hizbullah informasi visual intelijen yang sangat penting sehingga kelompok itu bisa mendeteksi fasilitas militer Israel.

Pemimpin Hizbullah yang bernama Hassan Nasrallah biasanya menggunakan drone itu untuk membalas serangan Israel terhadap agen Hizbullah.

Yedioth Ahronoth menyebut Israel perlu melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab tidak adanya sirine peringatan saat Hizbullah menyerang.

Israel dan Hizbullah sudah terlibat konflik selama bertahun-tahun. Kelompok asal Lebanon itu kini sudah mengetahui cara menghindari upaya pendeteksian oleh Israel.

Ketinggian drone yang rendah juga membantu pesawat itu dalam menyembunyikan diri.

Adapun respons IDF setelah serangan Hizbullah itu barangkali mencakup serangan yang lebih banyak terhadap target di Lebanon selatan.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas