Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel Hermes 900 yang Terbang di Wilayah Lebanon

Perlawanan Islam di Lebanon melakukan operasi penting untuk mendukung Gaza dan sebagai tanggapan terhadap agresi Israel di Lebanon.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel Hermes 900 yang Terbang di Wilayah Lebanon
X/Almayadeen
Tangkapan layar detik-detik drone Israel ditembak jatuh oleh Hizbullah, Senin 10 Juni 2024. 

Hizbullah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Israel terus melakukan serangan gencarnya di Gaza.

Sekilas tentang Hermes 900

Mengutip Almayadeen, Hermes 900, juga dikenal sebagai "Kochav", dirancang dan diproduksi oleh perusahaan teknologi keamanan Israel Elbit Systems.

Hermes 900 utamanya digunakan untuk misi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian (ISTAR), dan pengintaian udara.

Ini adalah UAV medium-altitude long-endurance (MALE) dengan lebar sayap 15 meter (49 kaki).

Hermes 900 memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 1.180 kilogram (2.600 pon).

Dioperasikan oleh Skuadron 166 Angkatan Udara Israel, Hermes 900 memiliki berat 970 kg, memiliki muatan maksimum 350 kg, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki.

Elbit systems hermes 900 upgrade
Elbit systems Hermes 900 upgrade (Military Aerospace)

Drone ini dilengkapi berbagai sensor dan muatan, termasuk kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR), radar aperture sintetis (SAR), radar patroli maritim, sistem intelijen sinyal (SIGINT), dan kemampuan peperangan elektronik (EW).

Berita Rekomendasi

Hermes 900 menikmati ketahanan penerbangan maksimum hingga 36 jam dalam satu serangan mendadak, sehingga memungkinkannya melakukan misi jangka panjang.

Pesawat tanpa awak ini ini dioperasikan dari jarak jauh dari stasiun kendali darat (GCS) oleh tim operator dan menggunakan tautan data yang aman untuk komunikasi dengan stasiun kendali darat, memungkinkan kendali dan transmisi data secara real-time.

Hermes 900 mulai beroperasi dengan Angkatan Udara Israel pada tahun 2012 dan digunakan selama perang pendudukan Israel di Jalur Gaza pada tahun 2014.

Ini adalah pesawat pengintai tak berawak terbesar kedua setelah Heron TP, juga dikenal sebagai Eitan, yang dikembangkan oleh Industri Dirgantara Israel.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas