Anggota DPR Italia Baku Hantam di Ruang Sidang, Ini Penyebabnya
Baku pukul itu membuat seorang anggota dewan mesti dievakuasi menggunakan kursi roda dan dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Anggota DPR Italia terlibat baku hantam saat mengikuti sidang parlemen pada Rabu (12/6/2024).
Baku pukul itu membuat seorang anggota dewan mesti dievakuasi menggunakan kursi roda dan dibawa ke rumah sakit.
Anggota parlemen Italia berkelahi dalam rapat pembahasan rancangan undang-undang (RUU) yang memperluas otonomi daerah.
Pihak oposisi menuduh RUU itu hanya akan memperlebar kesenjangan antara wilayah utara dan selatan yang lebih miskin.
Baca juga: Partainya Kalah, Presiden Macron Bubarkan Parlemen dan Serukan Pemilu Nasional Dipercepat
Baku hantam parlemen bermula saat anggota dewan dari pihak oposisi Partai Gerakan Bintang-5, Leonardo Donno yang berusaha mengalungkan bendera Italia kepada Menteri Urusan Regional Roberto Calderoli.
Calderoli merupakan politikus partai pengusung Perdana Menteri Georgia Meloni, Partai Lega, yang berbasis di utara Italia.
RUU yang digagas Calderoli dituduh hanya akan menguntungkan basis Partai Lega seperti provinsi Veneto dan Lombardia.
Dalam rekaman video yang beredar, anggota-anggota parlemen dari Partai Lega dan Fratelli d'Italia segera berkerumun saat Donno mendekati Calderoli.
Petugas keamanan pun berusaha memisahkan Donno dari penyerangnya.
Donno kemudian terlihat dipukul oleh sejumlah anggota parlemen dan terjatuh saat petugas keamanan berdesak-desakan dengan puluhan anggota parlemen dari fraksi Lega dan Fratelli d'Italia.
"Selain ditendang beberapa kali, saya juga dipukul keras sekali di tulang dada dan saya terjatuh karena tidak bisa bernapas," kata Donno kepada media lokal Italia, dikutip Politico.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyayangkan kejadian baku hantam di parlemen itu. Menurutnya, anggota dewan seharusnya memberi contoh yang baik.
"Saya tidak bisa berkata-kata. Kita perlu memberi contoh, bukan memberi pukulan untuk membereskan masalah politik," kata Tajani dikutip Associated Press.
"Bukan malah berlagak, bukan malah berteriak, gagasan lah yang perlu dijelaskan dengan baik untuk membujuk pemilih."
Sumber: Associated Press/The Guardian