Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga Gaza Tak Bisa Berkurban di Idul Adha: Keluarga Terbunuh, Tidak Ada Suasana Lebaran

Warga Palestina di Gaza merayakan Idul Adha dengan kesedihan di tengah perang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Cerita Warga Gaza Tak Bisa Berkurban di Idul Adha: Keluarga Terbunuh, Tidak Ada Suasana Lebaran
AFP
Seorang anak laki-laki mencium seekor domba di kandang ternak di Deir Al Balah di Jalur Gaza tengah. Harga hewan ternak melonjak dan masyarakat tidak mampu membeli hewan kurban menjelang Idul Adha. AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Palestina di Gaza merayakan Idul Adha tahun ini di tengah perang, di mana ratusan ribu orang mengungsi dan banyak pula orang berduka akibat agresi militer Israel.

Tradisi lebaran seperti mengunjungi keluarga, membeli baju baru, dan membuat suguhan lebaran, kini sudah berada di luar jangkauan bagi sebagian besar warga.

Salah satu tradisi selama Idul Adha, yakni berkurban, menjadi tidak mungkin dilakukan karena harga yang melonjak, The National melaporkan.

Di Gaza tahun ini, sebagian besar warga tidak mampu membeli daging.

Mereka pun akan merayakan hari raya tersebut dengan suasana hati yang suram, karena banyak yang kehilangan anggota keluarga dan rumah mereka selama lebih dari delapan bulan perang.

Bahjat Mansour, warga 46 tahun dari kamp Jabalia di Gaza utara, mengatakan keluarganya merayakan Idul Adha setiap tahun dengan menyembelih hewan kurban.

Namun mereka tidak dapat melakukannya tahun ini karena perang dan harga yang tinggi.

Berita Rekomendasi

“Bagi saya dan keluarga, Idul Adha adalah tentang pengorbanan, dan tanpanya, ritual hari raya yang kami cintai dan hargai selama bertahun-tahun akan hilang,” kata Bahjat kepada The National.

“Sebelumnya, kami akan membeli hewan kurban, entah itu seekor domba atau urunan untuk seekor sapi, dengan harga sekitar $500 (Rp8,2 juta)."

"Jumlah ini masuk akal."

"Namun, saat ini kita mendengar harga yang selangit, dengan biaya yang melonjak dari $500 menjadi $2.000 atau bahkan $3.000” katanya.

Baca juga: Singgung Palestina, Khutbah Idul Adha Masjid Al-Azhar Ingatkan Balasan Zalimi Kaum yang Lemah

Selain harga yang mahal, sebagian besar warga Gaza juga harus menghadapi kehilangan teman dan keluarga akibat perang.

Lebih dari 37.200 warga Palestina telah terbunuh sejak pecahnya perang pada bulan Oktober.

Bahjat sendiri mengatakan lebih dari 20 keluarga dekat dan keluarga besarnya tewas selama perang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas