Perang Rusia-Ukraina Hari ke-847: Kim Jong Un Sambut Putin dengan Meriah di Korea Utara
Perang Rusia-Ukraina hari ke-847: Kim Jong Un menyambut Putin dengan meriah di seluruh penjuru Korea Utara dalam kunjungan 2 harinya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Serangan drone Rusia menyebabkan seorang pria berusia 70 tahun, dirawat di rumah sakit dan merusak sebuah bangunan tempat tinggal bertingkat di kota Lviv.
Andriy Sadovyi, walikota Lviv, mengatakan drone tersebut menghantam desa Malekhiv di distrik kota dan merusak banyak jendela di bangunan tempat tinggal lainnya.
Kota ini merupakan pusat administrasi oblast Lviv di Ukraina barat di perbatasan dengan Polandia, anggota NATO.
Pasukan Rusia Mulai Maju Lagi
Ukraina mengatakan pasukan Rusia sedang berjuang untuk memasuki pinggiran Chasiv Yar di wilayah Donetsk.
“Musuh terus berusaha maju ke distrik mikro Novy di kota Chasiv Yar,” kata seorang pejabat militer Ukraina dalam sebuah pengarahan.
Lebih jauh ke selatan, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia juga bergerak menuju Pokrovsk, mengancam jalan utama, yang dapat mempersulit jalur pasokan Ukraina.
AS Minta China Setop Dukung Rusia
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan dukungan China terhadap industri pertahanan Rusia memperpanjang perang Ukraina dan harus dihentikan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, sebelumnya mendesak NATO untuk berhenti menyalahkan China atas perang di Ukraina setelah ketua aliansi NATO, Jens Stoltenberg, menuduh China memperburuk konflik melalui dukungan terhadap Rusia.
Korea Selatan Tuduh Korea Utara Pasok Senjata ke Rusia
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Wonsik, mengatakan Korea Selatan telah mengidentifikasi setidaknya 10.000 kontainer pengiriman yang diduga berisi amunisi artileri dan senjata lain yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia.
"Kontainer tersebut bisa memuat hingga 4,8 juta rudal," kata Shin.
Ia juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang saat ini berkunjung ke Korea Utara untuk menandatangani kerja sama keamanan.
“Putin diperkirakan akan mengupayakan kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Korea Utara, terutama pasokan militer seperti peluru artileri yang diperlukan untuk meraih peluang kemenangan,” kata Shin kepada Bloomberg.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)