Bentrok di Laut China, Penjaga Pantai China Bawa Pedang, Tentara Filipina Lawan dengan Tangan Kosong
Kapal Tiongkok diduga sengaja tabrak kapal tiongkok berujung bentrokan, Penjaga Pantai China keluarkan senjata dilawan dengan tangan kosong.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antara Penjaga Pantai Tiongkok dan Tentara Filipina terjadi di Laut China Selatan yang disengketakan.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner menuduh kapal-kapal Tiongkok sengaja menabrak kapal-kapal Filipina.
Rekaman video yang beredar luas di media sosial menampilkan Penjaga Pantai China bersenjatakan pedang, tombak, dan pisau.
Sedangkan Tentara Filipina terekam hanya melawan dengan tangan kosong.
Aparat Penjaga Pantai China kemudian dituduh menaiki kapal-kapal tersebut dan menyita persenjataan di dalamnya.
"Seorang tentara Filipina kehilangan jempolnya ketika kapalnya ditabrak," kata Jenderal Romeo Brawner, dikutip dari BBC.
Peristiwa itu terjadi ketika Angkatan Laut dan Penjaga Pantai Filipina sedang mengirimkan pasokan kepada sejumlah anggota militer Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal.
Jenderal Brawner mengatakan anak buahnya melaporkan melihat Penjaga Pantai Tiongkok bersenjatakan pisau, tombak, dan pedang.
Ini adalah pertama kalinya pasukan Filipina melihat aparat Tiongkok menggunakan senjata tajam di wilayah tersebut.
“Kami melihat di video bagaimana (aparat) China bahkan mengancam personel kami dengan mengarahkan pisau mereka ke personel kami,” kata Jenderal Brawner.
Para personel Penjaga Pantai Tiongkok juga menyita sejumlah senjata dan menghancurkan barang-barang – termasuk motor – dan melubangi perahu karet di dalam kapal Filipina.
Baca juga: Kapal China dan Filipina Tabrakan di Laut China Selatan, Menhan Filipina Melawan
"Insiden itu merupakan pembajakan," ucapnya.
“Mereka tidak mempunyai hak atau wewenang hukum untuk membajak operasi kami dan menghancurkan kapal-kapal Filipina yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif kami,” kata Jenderal Brawner kepada wartawan.
Insiden terbaru tampaknya merupakan sebuah eskalasi.